Kurs Rupiah Menguat Tipis ke Rp14.057/USD Dipicu Kabar Baik Vaksin Covid-19
Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menilai kondisi ini disebabkan adanya kabar vaksin Covid-19 yang tersedia dalam waktu dekat. Hal ini pun dapat meningkatkan optimisme atas pemulihan ekonomi global.
Nilai tukar Rupiah ditutup menguat tipis 7 poin menjadi Rp14.057 per USD dibanding penutupan sebelumnya di level Rp14.064 per USD. Pada perdagangan hari ini, Rupiah sempat menguat 65 poin di pagi hari kemudian sesi siang menipis ke 15 poin.
Diperkirakan untuk perdagangan besok, Rupiah kemungkinan akan dibuka fluktuatif, namun ditutup menguat sebesar 5-30 poin di level Rp14.027 per USD hingga Rp14.080 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menilai kondisi ini disebabkan adanya kabar vaksin Covid-19 yang tersedia dalam waktu dekat. Hal ini pun dapat meningkatkan optimisme atas pemulihan ekonomi global.
Sebagaimana diketahui perusahaan farmasi Amerika Serikat dan Jerman telah berhasil menemukan vaksin Covid-19 yang diklaim 90 persen efektif dan rendah efek samping.
"Klaim tersebut didasarkan pada data dari 94 orang pertama yang terinfeksi virus dalam uji klinis skala besar Pfizer," kata Ibrahim kepada wartawan, Jakarta, Selasa (11/10).
Selain itu, proses peralihan dari Presiden Donald Trump kepada calon penggantinya Joe Biden nampaknya tidak terlalu mulus. Sebab Trump belum mengakui kemenangan Joe Biden dalam Pilpres. Akibatnya Trump masih bersikeras enggan mengakui kekalahan dari Joe Biden yang membuat proses transisi tertunda.
Selain itu, Trump juga merencanakan aksi unjuk rasa untuk meningkatkan dukungan atas tantangan hukumnya terhadap hasil pemilihan presiden. Hal ini pun diamini Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell yang menyebut Trump sepenuhnya berhak untuk melihat adanya penyimpangan dari proses pemilihan.
Sentimen Dalam Negeri
Sisi lain, dari dalam negeri, menguatnya Rupiah menunjukkan adanya harapan resesi di Indonesia tidak akan bertahan lama. Hal ini ditunjukkan laporan survei konsumen yang dirilis Bank Indonesia pada Oktober 2020.
Alokasi pengeluaran konsumen yang dipakai untuk berbelanja (konsumsi) mencapai 69,36 persen. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 68,8 persen. "Ini sekaligus menjadi yang tertinggi sejak Juni 2019," ungkap Ibrahim.
Lebih menggembirakan lagi, pasca PSBB di longgarkan kelas menengah yang merupakan motor konsumsi nasional) mulai keluar dan berbelanja. Alokasi untuk konsumsi di kelompok masyarakat dengan pengeluaran Rp2,1 juta - Rp3 juta dan Rp3,1 juta - Rp4 juta per bulan mencatatkan kenaikan.
Bank Dunia menyebutkan kelompok kelas menengah di Indonesia adalah mereka yang mengeluarkan Rp1,2 juta hingga Rp6 juta per bulan. Jadi kelompok berpengeluaran Rp2,1 juta hingga Rp4 juta dalam Survei Konsumen BI termasuk golongan kelas menengah.
Ketika konsumsi kelas menengah tumbuh, maka konsumsi rumah tangga secara keseluruhan akan membaik. Konsumsi rumah tangga adalah tulang punggung pembentukan PDB dari sisi pengeluaran, dengan porsi lebih dari 50 persen.
Saat konsumsi rumah tangga pulih, maka PDB secara keseluruhan juga ikut terangkat karena porsi konsumsi yang sangat signifikan. Oleh karena itu, ada peluang ekonomi kuartal IV-2020 bisa tumbuh positif, meski risiko kontraksi masih ada.
Di samping Konsumsi masyarakat, pembentukan PDB juga di lihat dari segi investasi. Oleh karena itu, Pemerintah meminta berbagai pihak mendukung pelaksanaan Omnibus low Undang-Undang Cipta Kerja yang telah disahkan presiden.
Beleid tersebut dapat memperbaiki ekosistem investasi serta mendorong UMKM untuk dapat lebih berkembang. Tujuannya untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang kompetitif produktif sambil memperbaiki pondasi ekonomi Indonesia. Hal ini penting untuk meningkatkan seluruh potensi ekonomi Indonesia di semua sektor dan seluruh daerah selama masa pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
(mdk/idr)