Laba Bukit Asam Rp7 T per November 2021 Terbesar Sepanjang Sejarah
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melaporkan, perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp 7 triliun pada November 2021. Pencapaian itu turut ditopang dengan adanya kenaikan harga komoditas batubara dalam waktu dekat ini.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melaporkan, perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp 7 triliun pada November 2021. Pencapaian itu turut ditopang dengan adanya kenaikan harga komoditas batubara dalam waktu dekat ini.
Direktur Utama PTBA, Suryo Eko Hadianto mengklaim, keuntungan yang didapat Bukit Asam pada November lalu merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah perseroan.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Apa saja yang dihasilkan dari proses produksi di Pabrik Kina Bukit Unggul? Setelah kina kering, langkah selanjutnya dibawa ke mesin pencacah hingga menjadi serbuk halus atau tepung kina dan siap dipacking.
-
Bagaimana cara penambang di Banyumas mengumpulkan batu emas? Batu-batu yang dikumpulkan para penambang kemudian dimasukkan ke dalam karung lalu ditarik ke atas dengan tali kerek. Di atas, batu-batu tersebut dihancurkan secara manual menggunakan palu, lalu dimasukkan ke mesin penggiling untuk dihancurkan kembali sampai halus.
-
Kapan produksi tambang batu bara di Sawahlunto meningkat? Pada tahun 1892, produksi tambang batu bara Sawahlunto meningkat hingga mencapai 48.000 ton.
-
Apa yang dimaksud dengan bumbu sayur asem? Untuk membuat bumbu sayur asem, bahan-bahan yang diperlukan bisa berbeda-beda tergantung dari variasi resep yang digunakan.
-
Apa yang dimaksud dengan batuan? Batuan merupakan kumpulan mineral. Mineral adalah kristal tunggal yang terdiri dari unsur-unsur seperti silikon, oksigen dan karbon.
"Sampai dengan November saja, Bukit Asam bisa membukukan keuntungan sebesar Rp 7 triliun. Ini adalah keuntungan tertinggi yang pernah dicapai seumur hidupnya Bukit Asam," ujarnya dalam sesi teleconference, Jumat (10/12).
Pencapaian tersebut didukung dengan pendapatan usaha sebesar Rp 26,2 triliun. Seiring dengan pencapaian tersebut juga ada kenaikan total aset dari Rp 24,1 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp 35,2 triliun per 30 November 2021, atau meningkat sebesar 45 persen.
EBITDA Tembus di Atas Rp 10 T
Suryo melaporkan, EBITDA Bukit Asam juga sudah tembus di atas Rp 10 triliun. Dia menyatakan, dengan performa keuangan tersebut maka PTBA dipercaya bisa melakukan leverage pendanaan kurang lebih sekitar Rp 50-60 triliun.
"Kemampuan men-generate pendanaan ini lah yang akan digunakan PTBA dalam mendanai rencana transformasi bisnisnya ke depan. Jadi bagi Bukit Asam tidak ada kekhawatiran sama sekali kaitannya dengan pendanaan maupun outlook bisnis tahun 2022," ungkapnya.
Namun, Bukit Asam juga tidak mau terlena dengan kenaikan harga komoditas batubara yang sedang terjadi saat ini. PTBA ingin tetap menjemput transformasi energi untuk menyongsong kegiatan bisnis di masa depan.
"PTBA tetap memantau fluktuasi harga komoditas batubara dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga batubara secara optimal, sekaligus tetap waspada untuk menjaga kinerja perusahaan dengan tetap mengendalikan biaya operasinya," tukas Suryo.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com