Lakukan Hal Ini Agar Tak Timbul Rasa Penyesalan Setelah Belanja Barang
Impulsif saat berbelanja sering dijadikan sebagai sarana untuk melepas penat ketika seseorang sedang mengalami stres.
Berbelanja kerap dijadikan sebagai pelepas stress bagi beberapa orang. Namun, tidak jarang seusai berbelanja merasa menyesal karena barang yang dibeli nyatanya bukan sesuatu yang dibutuhkan.
Meski disesali kemudian, kebiasaan berbelanja barang yang tidak dibutuhkan kerap berulang. Ini merupakan salah satu tanda dari seseorang yang mengalami impulsif. Tidak jarang beberapa orang seperti ini kemudian akan berakhir dengan tunggakan utang dan tagihan karena mereka tidak pernah memikirkan akibat ini saat melakukan tindakan impulsif.
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Bagaimana cara menghentikan impulsive buying agar bisa merencanakan keuangan dengan baik? Salah satu cara menghindari perilaku impulsive buying ini adalah dengan memahami kembali mana keinginan (wants) dan kebutuhan (needs). Dengan begitu, Anda bisa menyusun menyusun skala prioritas sebelum melakukan pembelian barang.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Mengapa perilaku impulsif bisa menjadi ancaman terhadap stabilitas keuangan? Apalagi jika kebiasaan belanja impulsif ini dilakukan secara terus menerus, hal ini bisa mengakibatkan pemborosan yang tentunya dapat mengancam kesehatan finansial.
-
Bagaimana cara memastikan keamanan investasi dalam manajemen keuangan? Untuk memastikan keamanan investasi, yaitu, dana harus diinvestasikan dalam usaha yang aman sehingga tingkat pengembalian yang memadai dapat dicapai.
-
Mengapa perlu menghindari pembelian impulsif? Saat uang gaji masuk ke rekening, tidak sedikit dari pekerja langsung membuat transaksi. Entah untuk membeli kebutuhan primer atau sebatas belanja yang sebenarnya bisa ditunda. Sebisa mungkin Anda harus bisa mengontrol sikap impulsif ketika berbelanja, khususnya promo "pay day" setiap toko online.
Untuk mengatasi sifat impulsif, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Bisa diatasi dengan psikoterapi bahkan obat-obatan yang diresepkan langsung oleh psikiater. Tentu langkah-langkah di atas bisa dilakukan setelah melakukan konsultasi terlebih dahulu.
Namun, jika spesifik mengarah pada impulsif dalam hal berbelanja atau menghabiskan uang, Anda bisa lakukan beberapa tips berikut:
Menghapus aplikasi e-commerce dan sejenisnya
Berbelanja saat ini sangat mudah dilakukan kapanpun dan di manapun. Di satu sisi, kemudahan ini justru menimbulkan dampak buruk yang perlu diwaspadai.
Tidak ada yang salah dalam melakukan belanja online. Namun untuk orang yang memiliki sifat impulsif ada baiknya untuk menghindari terlebih dahulu aplikasi belanja online.
Sering kali mereka tanpa sadar akan melihat situs online dan berbelanja barang yang tidak dibutuhkan sama sekali.
Menyusun anggaran belanja
Transaksi yang semakin mudah turut berkontribusi rasa impulsif saat berbelanja. Tanpa membawa uang tunai, seseorang masih bisa melakukan transaksi.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya anggaran belanja dibuat untuk membuat pos-pos pengeluaran. Hal ini supaya Anda bisa menggunakan uang pendapatan dengan tepat guna.
Anda bisa pisahkan dengan beberapa rekening atau bahkan jika dengan uang tunai, kemudian kelompokkan dalam beberapa amplop. Dengan cara ini diharapkan impulsif dapat ditekan karena setiap pos sudah ditentukan budgetnya sejak awal.
Sedia uang tunai
Meski terbilang praktis dan efisien, untuk beberapa orang metode non-tunai, cukup membuat sifat impulsif mereka bertumbuh. Karena tanpa mereka sadari mereka menghamburkan uang tanpa melihat secara fisik sisa uang yang mereka miliki.
Untuk menekan hal ini, Anda bisa berusaha dengan membawa uang cash saja bahkan tidak perlu membawa kartu ATM. Diharapkan dengan menggunakan uang tunai, bisa lebih bijak karena bisa melihat berapa sisa uang Anda setiap habis digunakan.
Di samping itu, pada beberapa kondisi uang tunai masih sangat dibutuhkan dibandingkan transaksi non-tunai.
Mencari kesibukan
Untuk mengalihkan keinginan berbelanja yang impulsif, Anda bisa melakukan kegiatan atau kesibukan lain.
Misalnya, mulailah dari bergabung dengan komunitas, berolahraga, atau mencari hobi yang sudah lama tidak Anda lakukan.
Dengan melakukan kesibukan ini, Anda dapat sulit mencari waktu untuk berbelanja dan mampu mengendalikan sifat impulsif dengan lebih baik.
Hal paling penting juga, bergabunglah dengan komunitas yang memiliki dampak positif bagi diri sendiri, sehingga tujuan untuk menekan sifat impulsif bisa tercapai dengan maksimal.