Lambat Tangani Pandemi, Ekonomi Indonesia Kalah Dibandingkan China dan Vietnam
Vaksin Covid-19 turut menjadi perubah keadaan (game changer). Dalam hal ini, China memanfaatkan insentif lahan dan subsidi untuk pengembangan vaksin, jadi negara produsen vaksin terbesar.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi minus 2,07 persen di sepanjang 2020. Angka negatif ini timbul akibat wabah pandemi Covid-19 berkepanjangan sejak Maret 2020.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, perolehan tersebut jika dibandingkan dengan negara lain memang relatif tidak terlalu dalam. Namun menurutnya, Indonesia masih terlalu lama dalam melakukan pemulihan ekonomi dibanding negara lain.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
"Tetapi, meskipun kita tidak turun sedalam negara lain, pemulihan ekonomi Indonesia di tingkat sebelum krisis ini agak lambat," kata Suharso pada konferensi pers di Kantor Pusat Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (9/2).
Dia lantas membandingkannya dengan China yang bergerak cepat. Negeri Tirai Bambu langsung melakukan operasi cepat tanggap dengan menetapkan lockdown 76 hari, dan membangun rumah sakit khusus dalam waktu 10 hari.
"Kalau kita belajar succes story dari negara lain kenapa mereka bisa pulih sebelum pandemi, China terutama dengan quick response-nya. Lalu dampak ekonominya tahun 2020 bisa naik 2,3 persen," paparnya.
Kemudian dia mengutip capaian Vietnam yang melakukan pengendalian, pembatasan sosial, hingga memulai kerja sama dengan Uni Eropa di sektor perdagangan. Sehingga pertumbuhan ekonominya di setahun penuh 2020 tetap tumbuh 2,9 persen.
Demikian juga dengan Taiwan, yang menetapkan protokol pengendalian di perbatasan negara dan karantina sementara sejak 31 Desember 2019. Lalu pada Januari-Maret 2020 memanfaatkan big data untuk distribusi masker dan penetapan denda bagi yang melanggar protokol, sehingga Juni sudah mulai menetapkan pelonggaran sosial.
"Sehingga ekonominya tumbuh 3 persen di sepanjang tahun 2020, meskipun PDB-nya di Q2 tergerus minus 0,6 persen dan ekspor minus 3,5 persen," jelas Suharso.
Menurut dia, vaksin Covid-19 turut menjadi perubah keadaan (game changer). Dalam hal ini, China memanfaatkan insentif lahan dan subsidi untuk pengembangan vaksin, jadi negara produsen vaksin terbesar.
"Sementara di Taiwan 60 persen populasi harus mendapat vaksin di 2021 sebelum relaksasi pembatasan sosial lebih jauh. Dan Vietnam tetap menerapkan protokol pengendalian Covid-19 dengan tegas sambil menunggu kesediaan vaksin," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ekonomi 2020 Terkontraksi, RI Bisa Terjebak Jadi Negara Kelas Menengah Puluhan Tahun
Bappenas: Butuh Investasi Rp5.912 Triliun untuk Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen
Ini Tiga Faktor Utama Kerangka Kebijakan Pemulihan Ekonomi 2021
Menristek Bambang Sebut Covid-19 Jadi Krisis Ekonomi Terbesar yang Pernah Ada
Wamenkeu Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2021 Hanya Capai 5,3 Persen
Menko Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik dari Banyak Negara di Dunia