Langkah Pemerintah Batalkan Rencana Kenaikan Harga BBM Hingga Tarif Listrik Tepat
Dalam rangka menahan harga BBM, listrik dan gas LPG 3 kilogram naik, pemerintah mengalokasikan tambahan subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 350 triliun. Adanya tambahan dan tersebut diharapkan bisa menjaga daya beli masyarakat yang masih rentan terhadap kenaikan energi global.
Dalam rangka menahan harga BBM, listrik dan gas LPG 3 kilogram naik, pemerintah mengalokasikan tambahan subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 350 triliun. Adanya tambahan dan tersebut diharapkan bisa menjaga daya beli masyarakat yang masih rentan terhadap kenaikan energi global.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai, langkah yang diambil pemerintah sudah tepat. Sebab, masyarakat dengan pendapatan kelas menengah bawah rentan terdampak kenaikan inflasi.
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Kapan subsidi BBM mulai diterapkan di Indonesia? Akan tetapi sejak tahun 1974-1975 keadaan berubah dari memperoleh LBM menjadi mengeluarkan subsidi BBM," demikian penjelasan dalam buku terbitan Biro Humas dan HLN Pertamina.
-
Apa yang ingin dicapai dengan mengalihkan subsidi BBM? Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya," tegasnya di Jakarta, Senin (5/8)."Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan," kata Rachmat.
"Penambahan alokasi subsidi energi sudah tepat karena masyarakat pendapatan menengah bawah perlu disuport pemerintah dari risiko inflasi tinggi," kata Bhima kepada merdeka.com, Jakarta, Sabtu (21/5).
Bhima menuturkan kenaikan harga BBM dan LPG dalam kondisi saat ini bisa beresiko terhadap tingkat garis kemiskinan. Berdasarkan survei konsumen, masyarakat dengan pendapatan Rp 1 juta - Rp 2 juta per bulan masih turun.
Artinya antara kenaikan harga barang dengan pendapatan belum seimbang. Terlebih sebelumnya sudah terdampak kebijakan kenaikan tarif PPN menjadi 11 persen.
Daya Beli Mulai Turun
Belum lagi saat momen bulan puasa dan Lebaran, terjadi kenaikan harga musiman. Meskipun sudah lebih dari 2 pekan, harga barang-barang kebutuhan pokok masih tinggi.
"Minyak goreng dan cabai masih mahal, kebutuhan pokok pasca Lebaran belum ada penurunan yang signifikan," ungkapnya.
Di sisi lain dana yang dimiliki masyarakat saat ini sudah mulai menipis. Meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pengusaha wajib memberikan THR, namun diperkirakan sudah kian menipis. Sehingga sangat beresiko jika terjadi kenaikan harga BBM, tarif listrik maupun gas LPG 3 kilogram.
"Di kuartal setelah Lebaran, THR mulai tipis jadi daya beli bisa turun," kata dia.
(mdk/bim)