Lanjutkan 17 proyek mangkrak, PLN yakin target 27 ribu MW tercapai
"Empat bulan terakhir kita juga sudah evaluasi kontraktor-kontraktor. Dilakukan oleh BPK dan PLN," ujarnya.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan kembali melanjutkan 17 dari 34 proyek yang mangkrak, sedangkan sisanya masih dalam tahap evaluasi.
Kepastian itu disampaikan langsung Direktur Utama (Dirut) PLN Sofyan Basir, usai menghadiri diskusi akhir tahun ketenagalistrikan kinerja 2016 dan outlook 2017 di Jakarta, Kamis (8/12).
"Sudah kita evaluasi. 17 di antaranya akan jalan. Sekitar 6-7 lainnya juga sedang dievaluasi BPK. Sisa lainnya belum sama sekali," katanya.
Dirinya juga mengatakan, pihaknya sudah mengevaluasi para kontraktor-kontraktor yang terlibat dalam proyek tersebut. Menurutnya, evaluasi dilakukan PLN bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Empat bulan terakhir kita juga sudah evaluasi kontraktor-kontraktor. Dilakukan oleh BPK dan PLN," ujarnya.
Sofyan juga mengakui skema pendanaan 34 proyek tersebut sebagian besar dikeluarkan oleh PLN dan ditangani oleh BUMN dan pihak swasta. "Skema pendanaan sebagian besar PLN. Ada APBN (juga). Sebagian besar ada fase pertama, ada fase kedua, ada regular PLN. Ada juga yang ditangani IPP, EPC, ada BUMN, ada juga swasta," terangnya.
Selain itu, Bos PLN itu mengungkapkan harapannya bahwa target 27.000 MW pada 2017 nanti segera tercapai. "Kalau kita bicara 2017 sudah pasti yang 19.000 MW ditambah 4.000 MW sudah masuk konstruksi. Target Kementerian ESDM 20.000, sedangkan PLN targetnya 27.000. Mudah-mudahan tercapai," harapnya.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.