Lima negara tetangga Indonesia jadi surga para ekspatriat
Banyak warga asing, terutama asal Amerika, memilih menikmati masa tua di luar negeri.
Banyak warga asing, terutama asal Amerika, memilih menikmati masa tua di luar negeri. Pertimbangannya mulai dari biaya hidup murah, kultur dan alam nan indah, serta fasilitas diberikan suatu negara terhadap ekspatriat.
Terkait itu, majalah International Living selalu membuatannual global retirement index ataudaftar negara paling pas untuk para ekspatriat.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Kenapa Pulau Samosir menarik wisatawan asing? Dengan kekayaan budaya dan koleksi sejarah yang beragam, tak heran jika banyak wisatawan asing yang jauh-jauh datang ke tempat ini. Tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka.
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
Dalam membuat indeks, media fokus mengupas topik ihwal gaya hidup itu memanfaatkan informasi dari kontributor tersebar di seluruh dunia. Dan, diperkuat dengan data terkait iklim, biaya hidup, pelayanan kesehatan berasal dari lembaga internasional resmi semacam World Health Organization, World Bank, dan CIA World Factbook.
Selain itu, faktor jumlah komunitas ekspatriat dan penduduk lokal bisa berbahasa Inggris juga menjadi pertimbangan.
Tahun ini, International Living membuat daftar 25 negara terbaik untuk dijadikan tempat pensiun warga asing. Tiga posisi teratas ditempati Ekuador dengan total indeks 92,7, Panama (90,6), dan Meksiko (87,6).
Menariknya, lima negara tetangga Indonesia juga masuk di dalamnya. Siapa saja?
Malaysia
Negeri jiran ini menduduki peringkat empat dengan total indeks 86,8. Ekonominya dinilai tumbuh paling cepat di Asia, ini terefleksi dari tingginya standar dan kualitas hidup disana.
Selain itu, sejumlah kota menjadi basis ekspatriat, semacam Kuala Lumpur dan Penang, juga menyediakan perumahan berkelas dengan harga sewa murah.
Anda tidak harus membeli hunian jika bisa memakai apartemen seluas 1.600 meter persegi dengan harga sewa hanya USD 850 per bulan.
Thailand
Negeri Gajah Putih ini menduduki peringkat kesepuluh dengan total indeks 84,6. Meskipun sering terjadi keributan dalam pemerintahannya, Thailand sudah kadung populer lantaran kekayaan makanan dan budaya, serta keramahan penduduknya.
Selain itu, komunitas ekspatriat juga tersebar di sejumlah kota besar di Thailand. Ini bakal membuat ekspatriat baru merasa seperti di negara sendiri.
 Soal biaya hidup tak perlu dikhawatirkan. Di kota besar, macam Chiang Mai, sepasang ekspatriat bisa hidup hanya dengan bujet sebesar USD 1.500 per bulan.
Pelayanan kesehatan prima juga tersedia di seluruh pelosok Thailand. Terutama di kota besar, seperti Bangkok. Cek kesehatan atau periksa gigi di dokte hanya menghabiskan sekitar USD 30. Sementara premi asuransi kesehatan sedikitnya USD 300.
Topik pilihan: Lokasi Wisata | wisata belanja | Wisata Eropa
Filipina
Negeri Lumbung Padi ini menduduki peringka ke-23 dengan total indeks 73,7. Tak banyak informasi mengapa Filipina bisa dinilai sebagai salah satu negara terbaik untuk ekspatriat.
Hanya saja, International Living memberi nilai tertinggi untuk faktor biaya hidup (cost of living) dan kecocokannya dengan ekspatriat (fitting in). Fillipina dinilai lemah soal fasilitas bisa ditawarkan pada ekspatriat (benefits and discounts), iklim, dan infrastruktur.
Topik pilihan: Lokasi Wisata | wisata belanja | Wisata Eropa
Kamboja
Kamboja menduduki peringkat ke-24 dengan total indeks 73,3. Ini agak paradoks dengan julukan negara itu sebagai "neraka dunia" lantaran kasus pembantaian lebih dari dua juta jiwa rakyat oleh rezim Khmer Merah pada akhir 1970-an.
International Living menilai Kamboja memiliki kelebihan dalam hal hiburan dan kenyamanan, serta biaya minus. Sebaliknya, Kamboja minus dalam hal tawaran benefits dan discounts, serta infrastruktur.
Topik pilihan: Lokasi Wisata | wisata belanja | Wisata Eropa
Vietnam
Negara ini menduduki posisi buncit dengan total indeks 67,3. International Living memberi nilai sempurna untuk biaya hidup di Vietnam.
Wajar saja. Sebab, sepasang ekspatriat bisa hidup hanya dengan bujet kurang dari USD 1.000 per bulan. Tapi, itu tergantung gaya hidup yang dijalani.
(mdk/yud)