Lion bangun hanggar Rp 65 M, mampu tampung 600 pesawat
Hanggar ini merupakan yang ketiga di kawasan Batam.
Lion Group berencana untuk mengembangkan hanggar di kawasan Batam seluas 28 hektar. Hanggar ini merupakan hanggar ke-3 setelah sebelumnya telah dibangun 2 hanggar untuk perawatan dan pengembangan mesin.
Direktur Batam Aero Technic, Romdani mengatakan, nantinya Hanggar tersebut akan digunakan untuk 600 pesawat Lion jenis Airbus dan Boeing berjenis Nerro Body (Body sedang).
"Bulan Juni 2016 kita akan bangun hanggar untuk ngecat untuk perawatan body. Barangnya sudah ada dikita nanti kita kirim ke Batam," ujar Romdani di Kawasan Bandar Udara International Hang Nadim, Batam, Kamis (24/2).
Pembangunan Hanggar ini sejatinya akan dibangun di Surabaya. Namun harus dipindah karena persoalan perizinan. "Karena perizinannya tidak dapat makanya kita pindah ke Batam karena sudah duluan," ucapnya.
Lebih lanjut, kata Romdani, nilai investasi untuk pembangunan Hanggar ini sebesar USD 5 juta atau setara Rp 65 miliar. Sementara untuk pembangunan Hanggar secara keseluruhan di lahan seluas 28 Hektar, pihaknya akan berinvestasi sebesar USD 500 juta.
"Sudah termasuk fasilitas. Nilai itu investasi kami sampai 2025. Untuk tahun ini kita sudah investasi hanggar plus tanah sekitar USD 40 juta," pungkasnya.
Baca juga:
Lion Grup gandeng perusahaan perawatan mesin pesawat asal Thailand
Mendarat saat hujan deras, Lion Air tergelincir di Bandara Juanda
Lion Air tunggu konsep Menhub Jonan soal Bandara Pondok Cabe
Tarif tiket pesawat turun, Lion Air ragu penumpang bisa meningkat
Lion Air alami penurunan frekuensi penerbangan di 2015
Ribuan personel Lion Air dilatih polisi awasi ancaman bom & delay
Calon penumpang Lion Air ditangkap bawa 5 linting ganja
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis kursi terbaik di pesawat Lion Air? Menurut testimoni sebagian besar penumpang, kursi terbaik untuk armada 737 milik Lion Air adalah nomor 17 dan 20. Kursi terbaik untuk armada Airbus 330 adalah yang terdekat dengan pintu keluar.
-
Apa yang menjadi strategi Rusdi Kirana untuk mengembangkan Lion Air Group? Pada tahun 2013, Rusdi Kirana melakukan pesanan senilai USD24 miliar untuk 234 pesawat dari Airbus. "Jadi dalam empat tahun terakhir Rusdi telah berkomitmen untuk menghabiskan USD46 miliar untuk mengembangkan Lion, yang akan mendorongnya menjadi kekuatan utama dalam industri penerbangan global,"