LIPI: Pengentasan masalah stunting terhambat pemahaman pemerintah daerah
"(Program pengentasan stunting) tidak sampai di daerah, atau sampai tapi tidak menyelesaikan masalah. Misalnya ada program asupan tambahan di posyandu ada uangnya. Yang memasak di PKK lokal, tapi masakan itu tidak mencukupi gizi itu kan perlu ada intervensi lagi diperlukan cara yang berbeda."
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko mengakui pengentasan masalah stunting di Indonesia sering terhambat pelaksanaannya, terutama di daerah. Ini disebabkan karena masih banyak pejabat daerah yang belum memahami secara baik bahaya dan ancaman stunting ini.
"(Program pengentasan stunting) tidak sampai di daerah, atau sampai tapi tidak menyelesaikan masalah. Misalnya ada program asupan tambahan di posyandu ada uangnya. Yang memasak di PKK lokal, tapi masakan itu tidak mencukupi gizi itu kan perlu ada intervensi lagi diperlukan cara yang berbeda," ungkapnya ketika ditemui, di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (4/7).
-
Bagaimana cara Kemenkes menekan angka stunting di Indonesia? 'Harus ada upaya yang inovatif, perlu memperkuat intervensi yang ada targetnya agar bisa sama-sama menurunkan angka stunting,' ujar Laila Mahmuda di acara Media Gathering yang diselenggarakan oleh Halluu World & Sensitif di Mall of Indonesia (MOI), Kamis (24/08).
-
Kenapa stunting bisa terjadi? Faktor penyebab stunting meliputi pola makan yang tidak sehat, kekurangan gizi, akses terbatas terhadap asupan makanan bergizi, serta infeksi kronis seperti diare dan penyakit pernafasan.
-
Kapan angka stunting di Cianjur mulai menurun? Semula angka stunting di sana berada di angka 40 persen atau 200 ribu balita penderita stunting pada tahun 2022 menjadi 37 persen dan tahun 2023 menjadi 13 persen atau turun sebanyak 20 persen.
-
Bagaimana cara Genbestival Kota Semarang mendorong pelajar untuk melakukan aksi nyata cegah stunting? Selain disi dengan pertunjukkan seni, Genbestival Kota Semarang mendorong pelajar untuk melakukan aksi nyata cegah stunting, salah satunya dengan minum TTD bersama yang dilakukan secara simbolis. Sedangkan pengetahuan mereka diperkaya dengan informasi yang hadir dengan permainan cerdas cermat.
-
Bagaimana cara mahasiswa KKN UGM menurunkan angka stunting di Jepara? “Kita melakukan program social mapping penyebab masalah yang terjadi dengan mengukur tinggi badan per umur balita, kerja sama interdisipliner untuk pencegahan seperti dari farmasi mengenai saran obat untuk ibu-ibu, sosialisasi gemar makan ikan, kacang kedelai, dan pisang,” kata Nicolas.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
Masalah ini kemudian memantik perhatian serius dari Wakil Presiden, Jusuf Kalla. JK bahkan meminta agar sosialisasi stunting lebih digalakkan agar semakin dimengerti, terutama oleh pimpinan daerah.
"Seperti yang disampaikan Pak JK kemarin kan. 'Jangan pakai kata stunting langsung kerdil saja. Supaya persepsinya langsung, wah kan tidak semua pimpinan daerah apalagi desa atau camat yang paham," ujar dia.
Karena itu dia mengatakan WNPG XI 2018 juga merekomendasikan kepada Pemerintah pusat beberapa cara untuk meningkatkan koordinasi dengan Pemda.
Pihaknya bahkan juga merekomendasikan agar ada sanksi yang diberikan kepada daerah yang lalai. Sayangnya, Laksana tidak merinci sanksi apa saja yang dapat diberikan.
"Kita juga rekomendasi bagaimana ada implementasi sistem reward dan punishment mulai dari kepala desa sampai pimpinan daerah untuk memicu, memotivasi, mereka untuk turut serta," tandasnya.
(mdk/idr)