Lokasi favorit pencari properti, Jakarta Selatan belum tergoyahkan
"Jakarta Selatan juga lebih banyak dipenuhi pohon rindang dan taman kota dengan udara yang relatif bersih."
Rumah.com mencatat, hingga Juni 2016, Jakarta Selatan menjadi area yang paling diminati pencari properti dibanding lokasi lain di seluruh Indonesia. Di bawahnya berturut-turut ditempati oleh Bandung, Tangerang, Bekasi, dan Jakarta Timur.
Hal ini terlihat dari perilaku 2,2 juta pencari properti yang mengakses 4 juta halaman di Rumah.com setiap bulan.
Country Manager Rumah.com Wasudewan mengatakan, komposisi yang ideal antara tempat tinggal, perkantoran dan area komersial yang berkembang membuat Jakarta Selatan selalu menjadi favorit.
"Dibanding area lain, Jakarta Selatan juga lebih banyak dipenuhi pohon rindang dan taman kota dengan udara yang relatif bersih. Sehingga daftar pencarian properti di Jakarta Selatan mencapai 11,81 persen," kata Wasudewan melalui keterangan resminya, Minggu (31/7).
Sementara, Bandung menjadi pendatang baru tahun ini yang melesat ke posisi lima besar. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang memangkas waktu menjadi kurang dari 1 jam, dan telah memasuki tahap ground breaking pada awal tahun ini memperkuat daya tarik area ini di mata pencari properti.
Berikut daftar 10 lokasi favorit pencari properti:
1. Jakarta Selatan 11,81 persen
2. Bandung 9,79 persen
3. Tangerang 8,63 persen
4. Bekasi 7,55 persen
5. Jakarta Timur 6,80 persen
6. Jakarta Barat 6,10 persen
7. Bogor 5,55 persen
8. Surabaya 5,02 persen
9. Depok 4,14 persen
10. Tangerang Selatan 3,37 persen
"Di luar Pulau Jawa, 5 besar kota yang menjadi favorit adalah Medan (1,26 persen), Batam (1,03 persen), Denpasar (0,87 persen), Makassar (0,84 persen) dan Palembang (0,64 persen)."
Selain itu, untuk pencari sewa properti, wilayah Cipete dan Kemang mencapai harga sewa relatif tinggi, sekitar USD 2.000 sampai USD 2.500 setiap bulan untuk rumah 2 lantai, 4 kamar tidur dan luas tanah sekitar 300 meter persegi. Selain kedua wilayah tersebut, Pondok Indah, Kebayoran Baru dan Cilandak juga merupakan area yang menjadi incaran para penyewa.
"Area Jakarta Selatan memang ideal bagi para pekerja maupun pebisnis, karena dekat dengan dua kawasan bisnis utama, yaitu Sudirman-Thamrin dan TB Simatupang. Selain kawasan hijau, pembangunan MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta Selatan turut mendorong minat investor dan pencari properti melirik kawasan Jakarta Selatan. Mereka juga membidik perumahan dan apartemen baru yang saat ini telah dan sedang dibangun di kawasan tersebut," ujar Wasudewan.
Baca juga:
Ini saran Wali kota Depok untuk investor properti
Paska MEA, hunian menengah ke atas jadi incaran investor
SMF target salurkan dana total Rp 26 T hingga akhir tahun
APL bangun hunian murah seperti San Antonio di Cimanggis
Genjot pembangunan properti, Darmin desak pemda pangkas tarif BPHTB
Pembangunan hunian di Tangerang sudah sangat mendesak
Jokowi prihatin pemodal RI pilih bangun properti di luar negeri
-
Kenapa harga tanah dan rumah di Indonesia semakin mahal? Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat, khususnya di kota-kota besar, mengakibatkan ketersediaan lahan atau tanah semakin terbatas. Dampaknya, harga rumah dan tanah yang naik setiap tahunnya.
-
Kapan Pemilu Proporsional Tertutup diterapkan di Indonesia? Sistem pemilu proporsional tertutup adalah sistem pemilihan yang memungkinkan rakyat untuk memilih partai, namun tak bisa memilih wakil rakyat secara personal. Sistem ini sempat dianut oleh Indonesia antara tahun 1955 hingga Pemilu 1999.
-
Mengapa Hartono bersaudara melebarkan bisnis ke sektor properti? Belum puas bisnis tersebut, kakak beradik ini melebarkan sayap lagi ke bisnis properti.
-
Kenapa Indonesia rentan terhadap gempa bumi? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Mengapa investasi properti di Lampung menjadi pilihan yang menjanjikan? Meskipun mengalami kenaikan, harga rumah di Bandar Lampung masih tergolong terjangkau dibandingkan dengan beberapa kota besar di Indonesia. Hal tersebut memberikan kesempatan bagi investor dan calon pembeli rumah untuk mendapatkan properti dengan harga yang kompetitif dan potensi untuk mendapatkan imbal hasil yang menguntungkan di masa depan.
-
Kenapa rumah ini dijual? Abdi menyebut jika alasan keluarganya menjual rumah tersebut karena terlalu besar dan kurang maksimal dalam pengelolaannya.