LPS bakal ubah besaran premi bank berdasarkan tingkat risiko
Besaran premi usulan LPS mulai 0,1 sampai 0,3 persen.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berencana menaikkan premi penjaminan bank berpotensi berdampak sistemik. Adapun kriteria bank sistemik, mengacu pada standar internasional, ialah dilihat dari beberapa sisi seperti salah satunya besaran aset.
"Kita sedang melihat kembali premi secara paket untuk bank-bank sistemik, kriteria yang paling menonjol kan apakah asetnya besar dan keterkaitan bank berdampak sistemik dengan bank lain, dan tingkat ketergantian kalau bank ditutup," ujar Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah di Jakarta, Kamis (7/7).
Menurutnya, saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) tengah melakukan uji dan simulasi untuk menangani bank yang berdampak sistemik. Selain itu, pihaknya juga tengah menyiapkan tim teknis yang khusus membahas penanganan bank-bank berdampak sistemik.
"Bank apa saja yang berdampak sistemik oleh OJK bersama-sama BI, kalau LPS tinggal menunggu hasilnya saja," terang Halim.
Seperti diketahui, saat ini tarif premi LPS sebesar 0,2 persen dari total dana pihak ketiga (DPK). Saat ini tarif premi usulan LPS berdasarkan risiko yakni bank kategori risiko 1 sebesar 0,1 persen. Bank dengan risiko level 2 menanggung premi sebesar 0,15 persen.
Pada tingkat risiko level 3 membayar premi 0,2 persen. Bank risiko level 4 membayar premi 0,25 persen, dan bank level 5 dikenai premi 0,3 persen per tahun.
Baca juga:
Akhir 2016, LPS berharap perbankan nasional membaik
Hingga Mei 2016, LPS tutup 5 BPR dengan rasio kredit macet 65 persen
Bos LPS sebut masih ada kemungkinan penurunan suku bunga
LPS klaim kinerja perbankan tumbuh positif
Sepanjang 2016, LPS tangani 14 BPR bermasalah
Hingga Mei 2016, LPS tutup 5 BPR terindikasi fraud
Perekonomian dunia bergejolak, LPS yakinkan perbankan RI masih sehat
-
Bagaimana cara LPS menangani simpanan nasabah yang melebihi Rp2 miliar? Sedangkan jumlah simpanan di atas Rp2 miliar akan diselesaikan oleh Tim Likuidasi berdasarkan hasil likuidasi kekayaan bank.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana LPS Indonesia bisa meningkatkan pengawasan setelah melihat kasus SVB dan SBNY? LPS Indonesia Tingkatkan Pengawasan Berkaca pada kasus kegagalan SVB dan SBNY, Puteri berharap Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) beserta otoritas lainnya di Indonesia bisa meningkatkan pengawasan dan pengaturan,khususnya terhadap manajemen risiko likuiditas untuk mencegah kejadian terulang kembali.
-
Kapan kinerja industri perbankan Indonesia terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil," jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.