Luksemburg perkuat kerja sama perbankan dengan Indonesia
Luksemburg perkuat kerja sama perbankan dengan Indonesia. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi akan menerima kunjungan Menlu Luksemburg Jean Asselborn pada 30 Mei mendatang. Dalam kunjungan tersebut, kedua menteri akan membahas beberapa upaya untuk memperkuat kerja sama kedua negara.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi akan menerima kunjungan Menlu Luksemburg Jean Asselborn pada 30 Mei mendatang. Dalam kunjungan tersebut, kedua menteri akan membahas beberapa upaya untuk memperkuat kerja sama kedua negara.
"Menlu Luksemburg didampingi tiga pejabat dari direktur politik kemenlu, staf bilateral kemenlu, dan staf officer kemenlu akan melakukan kunjungan ke Indonesia untuk bertemu dengan Menlu Retno. Dalam kunjungan tersebut, kedua menteri akan melakukan pertemuan bilateral serta membahas masalah regional dan internasional," kata Direktur Jenderal Amerika Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Dino Kusnadi, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (26/5).
Kerja sama bilateral meliputi perluasan perbankan dan investasi Indonesia di Luksemburg. Sebab Luksemburg adalah pusat investasi dan keuangan terbesar di Uni Eropa.
"Luksemburg merupakan negara dengan keuangan dan investasi terbesar nomor empat di Eropa. Karena itu, fokus kerja sama kita adalah upaya peningkatan investasi dan keuangan yang meliputi dunia perbankan, investasi, air transportasi dan telekomunikasi satelit," paparnya.
Dino menjelaskan perluasan kerja sama antara kedua negara merupakan hal yang perlu dilakukan. Pasalnya, selama ini hasil kerja sama kedua negara telah mendatangkan keuntungan cukup besar bagi Indonesia.
"Pencapaian kerja sama antara Indonesia dan Luksemburg terus mengalami peningkatan. Realisasi pada 2016 lalu adalah dengan terbentuknya 117 proyek senilai USD 191 juta itu jauh sekali dari tahun 2015 yang hanya 37 proyek senilai USD 66,6 juta. Data ini didapat dari BKPN," jelasnya.
Sementara itu, masalah di bidang regional dan internasional yang akan turut dibahas adalah berupa cara penanganan terorisme di kawasan.
"Penanganan terorisme akan turut dibahas mengingat saat ini banyak sekali aksi terorisme di Eropa terjadi. Tetapi sampai sekarang belum ada langkah konkret tentang kerja sama nya, bisa jadi dikembangkan dulu dan kita perlu duduk bersama untuk membahas langkah-langkahnya," pungkasnya.