Luncurkan pendidikan vokasi ke-6, 50 perusahaan kerja sama dengan 198 SMK
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meluncurkan Program Pendidikan Vokasi link and match ke-6 antara industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan di PT Pupuk Sriwijaya, Palembang, Jumat (11/5).
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meluncurkan Program Pendidikan Vokasi link and match ke-6 antara industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan di PT Pupuk Sriwijaya, Palembang, Jumat (11/5).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, perlu adanya peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi perkembangan revolusi industri 4.0. Untuk itu, diperlukan langkah strategis guna mengakselerasi penyediaan tenaga kerja yang terampil sesuai kebutuhan dunia industri melalui penyelenggaraan program pendidikan vokasi.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Siapa yang berperan dalam mendorong inovasi dan industri berkelanjutan? Mendorong inovasi dan industri berkelanjutan dapat menciptakan peluang bisnis baru.
-
Apa saja yang dilakukan Kemnaker untuk menjamin kesesuaian pelatihan vokasi dengan kebutuhan industri? Sehingga anak-anak yang telah memasuki balai pelatihan vokasi betul-betul sudah disiapkan sesuai permintaan pasar. Itu sungguh sangat penting
-
Kenapa Kemendikbud mendorong kolaborasi antara industri dan perguruan tinggi? Kolaborasi antara industri dengan perguruan tinggi diharapkan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikristek) melalui Kedaireka terus mendorong kolaborasi inovasi melalui kemitraan strategis antara dunia industri dengan perguruan tinggi.
-
Kenapa kekerasan anak di satuan pendidikan meningkat? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
"Peningkatan SDM merupakan kunci untuk memenangkan kompetisi di tengah era persaingan global saat ini terutama dalam menghadapi industri 4.0," kata Menteri Airlangga dalam sambutannya di Palembang.
Dia menambahkan, hal ini merupakan tindak lanjut sebagai implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK. Di samping itu, fokus Pemerintahan Jokowi-JK pada tahun ini adalah memprioritaskan pengembangan kualitas SDM, setelah pembangunan infrastruktur.
"Sejalan juga dengan yang ada di roadmap Making Indonesia 4.0, di mana kita perlu memanfaatkan bonus demografi. Ini untuk mewujudkan aspirasi menjadikan Indonesia sebagai negara dalam 10 besar ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030," paparnya.
Guna mencapai sasaran-sasaran tersebut, Kementerian Perindustrian terus melakukan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan. Salah satu tujuannya, yaitu penguatan pelaksanaan program pendidikan vokasi agar dapat dilakukan secara masif dan terstruktur.
"Pembangunan SDM industri harus terus dilakukan untuk mencapai kualitas tenaga kerja yang kompeten, tidak saja dari aspek keilmuan, tetapi lebih diutamakan penguasaan keterampilan dan attitude dalam bekerja," tuturnya.
Direktur Jenderal Industri Argo Panggah Susanto menyampaikan, untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan, industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi link and match ini sebanyak 50 perusahaan dengan menggandeng hingga 198 SMK.
"Jadi, total sampai tahap ke enam, terdapat 618 perusahaan dan 1.735 SMK. Kami memberikan apresiasi terhadap antusias yang besar ini," jelas Argo.
Program peluncuran program vokasi industri ini juga telah dilaksanakan di beberapa wilayah. Tahap pertama, di Jawa Timur, melibatkan 50 industri dan 234 SMK, diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Tahap kedua, di Jawa Tengah, melibatkan 117 industri dan 392 SMK, diresmikan Menperin bersama Mendikbud.
Tahap ketiga di Jawa Barat, melibatkan 141 industri dan 393 SMK, diresmikan Presiden Joko Widodo. Tahap keempat, melibatkan 117 industri dan 226 SMK untuk wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau, diresmikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Tahap kelima untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten, ada 143 perusahaan industri dan 292 SMK yang akan di link and match kan.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan kerja sama sebanyak 290 perjanjian oleh satu SMK yang dapat dibina oleh beberapa perusahaan industri, sesuai dengan program keahlian di SMK yang terkait dengan sektor industri. Selain itu, juga sebanyak 12 perusahaan memberikan hibah peralatan praktik kepada 110 SMK di Sumatera Bagian Selatan.
Baca juga:
Berguru ke markas Apple, Andika ingin bantu Indonesia di bidang teknologi
Program Santripreneur, Kemenperin latih santri olah limbah plastik
Kembangkan energi terbarukan, Kemenperin gandeng Universitas Jepang
Jaga daya saing industri, pemerintah permudah impor bahan baku plastik
Lebarkan ekspor ke Eropa, Kemenperin fasilitasi 22 IKM ikut pameran di Swiss