Malaysia berencana bangun terowongan bawah laut Rp 273 T tembus ke Sumatera
Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan pemerintah Malaysia berencana membangun terowongan bawah laut yang menghubungkan Bagan Datuk, Malaysia dan Sumatera, Indonesia. Proyek senilai USD 20 miliar atau setara Rp 273,9 triliun (Rp 13.698/USD) itu diharapkan dapat meningkatkan keterhubungan.
Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan pemerintah Malaysia berencana membangun terowongan bawah laut yang menghubungkan Bagan Datuk, Malaysia dan Sumatera, Indonesia. Proyek senilai USD 20 miliar atau setara Rp 273,9 triliun (Rp 13.698/USD) itu diharapkan dapat meningkatkan keterhubungan antara Malaysia dan Indonesia serta Asia Tenggara.
Zahid Hamidi mengemukakan hal itu ketika menghadiri kegiatan Transformasi Nasional 2050 di Malaysia Agro Exposition Park Serdang (MAEPS). "Gagasan dasarnya sudah disetujui namun masih terlalu awal untuk dikatakan karena perlu mendapat persetujuan pemerintah Malaysia dan Indonesia, pemerintah negara bagian, laporan Penilaian Dampak Lingkungan (EIA) selain wajib memenuhi peraturan internasional," katanya seperti dikutip dari Antara, Senin (19/3).
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Bagaimana Indonesia membangun konektivitas regional dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan? Sebagai bagian dari komitmen ASEAN, Pemerintah Indonesia berusaha membangun konektivitas regional dan telah melibatkan diri dalam inisiatif seperti Indonesia-MalaysiaThailand Golden Triangle (IMT-GT) yang memiliki 36 proyek konektivitas senilai lebih dari USD 57 miliar.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
Zahid mengatakan Bagan Datuk menjadi lokasi pilihan di Semenanjung karena terowongan tersebut akan disambungkan dengan Tol Pesisir Pantai Barat yang direncanakan siap menjelang 2020. "Kajian fisik sudah mendapat kelulusan secara dasar tetapi masih memerlukan penilaian EIA manakala investor yang berminat perlu mendapatkan izin Pemerintah Malaysia dan Indonesia," katanya.
Sedangkan sejumlah proyek yang akan dipersiapkan ialah peningkatan jaringan pembangunan Jembatan Bagan Datuk-Sejagop, peluasan jalan empat lorong, peningkatan status dermaga dan jalan pintas Hutan Melintang fase satu dan dua.
Bagan Datuk mempunyai sebuah politeknik, Sekolah Rendah Sains MARA (MRSM) dan Sekolah Menengah Tahfiz Darul Ridzuan serta sebuah perpustakaan digital. Sektor perumahan turut diberi perhatian sebanyak 500 unit Proyek Perumahan Rakyat (PPR) dan 1.039 unit Perumahan 1Malaysia (PPA1M) yang direncanakan siap pada 2021.
Bagan Datuk bakal mempunyai pabrik komersial menyusul pabrik otomotif yang beroperasi di tempat tersebut dan Taman Perindustrian Berat Negeri Perak (PHIP) yang direncanakan dibangun di kawasan yang kaya dengan pokok kelapa tersebut. Dalam usaha meningkatkan aspek keselamatan Kantor Pusat Polisi Daerah (IPD) Bagan Datuk akan siap dibangun pada November 2021.
"Sebuah kompleks olah raga akan dibangun dan direncanakan siap pada 2021 manakala Masjid Tuminah Hamidi yang dalam pembangunan bakal siap tahun depan untuk pengisian perimbangan akhirat dan dunia," kata Zahid yang juga anggota parlemen Bagan Datuk.
Zahid mengatakan untuk keperluan masyarakat berbagai golongan sebuah krematorium akan dibangun bagi kemudahan golongan India dan pembelian tanah untuk pembangunan yang dimanfaatkan masyarakat Cina di Bagan Datuk.
Sedangkan proyek yang sudah siap ialah Bagan Datuk Waterfront, Pelabuhan Bagan Datuk dan dua Taman Rekreasi Kanak-Kanak di Hutan Melintang.
Baca juga:
Sudah 90 persen, underpass Mampang beroperasi April
Menteri Basuki targetkan pembangunan jalan sepanjang 207 Km di Papua rampung 2019
Kunjungi proyek Bendungan Way, komisaris PT PP salurkan CSR Rp 50 juta
Memantau progres pembangunan tanggul laut Jakarta
Kemenkeu klaim utang RI capai Rp 5.107,14 triliun masih aman
Akhir Januari 2018, utang luar negeri tembus Rp 5.107,14 triliun
Pengembangan kota baru, butuh evaluasi dan dukungan berbagai stakeholder