Malaysia di ambang krisis keuangan seperti 1998
"Kondisi sekarang Malaysia membutuhkan pertumbuhan ekonomi dan itu tidak terjadi."
Kondisi perekonomian Malaysia mulai terpuruk. Pasar saham terpukul akibat penurunan harga komoditas global serta skandal politik yang menimpa pimpinan Negeri Jiran. Salah satu politisi oposisi Malaysia menyebut negaranya sedang menghadapi krisis keuangan seperti 1998 silam,
Anggota parlemen Malaysia dari oposisi, Wong Chen menyebut, kesehatan ekonomi suatu negara berkaitan erat dengan kondisi politik. "Faktor terbesar yang kita khawatirkan adalah tingkat kepercayaan domestik telah turun dan dampaknya pajak barang dan jasa juga anjlok. Ini fakta bahwa politik sangat tidak stabil," ucap Chen seperti dikutip dari CNBC, Senin (23/11).
-
Kenapa penting untuk membuat anggaran yang ketat dalam menghadapi potensi krisis ekonomi? Mulailah dengan membuat anggaran yang sangat rinci untuk memantau pendapatan dan pengeluaran secara teratur. Identifikasi area di mana Anda dapat mengurangi biaya, seperti langganan yang tidak perlu atau pengeluaran makan di luar.
-
Siapa yang dikabarkan mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
-
Apa yang dimaksud dengan krisis moral? Dilansir dari berbagai sumber, berikut merdeka.com akan ulas krisis moral adala turuunnya nilai atau karakter baik dalam diri, lengkap dengan hal-hal yang berkaitan krisis moral.
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Kenapa krisis moral menjadi masalah di Indonesia? Krisis moral tengah masif terjadi di tengah masyarakat. Apa yang menjadi penyebab dan bagaimana dampaknya?
Pajak barang jasa di Malaysia diharapkan menopang 6 persen pendapatan pemerintah. Namun, target ini terancam karena masyarakat Malaysia juga mengurangi belanja. Pada saat yang sama, masyarakat Malaysia juga berjuang dengan tingkat utang pribadi yang tinggi. Chen khawatir, jika terjadi gagal bayar utang maka akan memicu krisis keuangan seperti 1998 silam, yang disebabkan kejenuhan utang dalam mata uang dolar.
"Di dalam negeri, tingkat utang rumah tangga cukup tinggi. Kondisi sekarang membutuhkan pertumbuhan ekonomi dan itu tidak terjadi," ucap anggota oposisi dari Parti Keadilan Rakyat tersebut.
Wong menyebut, kredit macet atau gagal bayar konsumen di Malaysia sudah mulai menunjukkan peningkatan dalam enam bulan terakhir. Selain itu, utang rumah tangga penduduk Malaysia juga relatif tinggi yang mencapai 88 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Hasil penelitian Nielsen terbaru menyebut, kepercayaan konsumen Malaysia turun ke angka 78 poin selama periode Juli hingga September. Angka ini anjlok 11 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu. Kepercayaan konsumen 78 poin ini juga merupakan rekor terendah sejak survei dimulai pada 2005 silam, serta terburuk di ASEAN di periode tersebut.
Ekonomi Malaysia tumbuh melambat meski pemerintah setempat menyoroti bahwa ekonomi masih sehat. Pemerintah Malaysia memperkirakan pertumbuhan ekonomi sekitar 4,5 - 5,5 persen tahun ini, menempatkan Malaysia dalam bahaya karena ini pertumbuhan paling lambat sejak 2009 silam.
Malaysia terpukul keras terkait rencana kenaikan suku bunga The Fed yang memicu kaburnya dana asing dari Negeri Jiran. Selain itu, harga komoditas ekspor utama Malaysia juga sedang anjlok, harga minyak sawit turun tajam dan diperdagangkan di level terendah sejak krisis keuangan Asia akhir 1990-an.
Bagaimanapun juga, pemerintah Malaysia tetap optimis tentang perekonomian negaranya. Menteri Perdagangan Internasional dan industri Malaysia, Mustapa Mohamed mengatakan, ada reaksi berlebihan terhadap penurunan harga minyak. Padahal minyak dan komoditas hanya menyumbang 20 persen dari ekspor, sementara manufaktur lebih penting karena menyumbang 50 persen angka ekspor Malaysia.
"Pasar memang belum terlalu baik, tapi fundamental Malaysia tetap kuat. Kami pikir risiko terburuk sudah berakhir, mudah-mudahan," ucap Mustapa.
(mdk/idr)