Malnutrisi, RI bisa kehilangan potensi ekonomi 3 persen PDB
"Banyak kasus penyakit tak menular di Indonesia menyebabkan pengeluaran pemerintah menjadi tinggi."
Kasus kurang gizi atau malnutrisi diperkirkan bisamembuat Indonesia kehilangan potensi ekonomi sekitar 2 persen-3 persen Produk Domestik Bruto (PDB). Stunting atau pengerdilan pada anak menjadi salah satu contoh kasus malnutrisi masih marak terjadi di Indonesia.
Diperkirakan, sebanyak 8,4 juta balita atau anak usia di bawah lima tahun di Tanah Air mengalami stunting.
-
Apa saja jenis pekerjaan di bidang kesehatan yang dibutuhkan di Indonesia? Mengenal nama-nama pekerjaan dalam Bahasa Inggris memang perlu untuk diketahui. Seiring perkembangan zaman, penggunaan Bahasa Inggris pun kian meningkat pesat. Kini banyak orang-orang yang sudah menguasai Bahasa Inggris. Tidak bisa dipungkiri, semakin hari, kemampuan berbicara Bahasa Inggris kian diperlukan.
-
Apa yang menjadi ancaman kesehatan yang serius bagi Indonesia dan dunia terkait kusta? Penyakit kusta, meskipun termasuk penyakit tropis yang terabaikan, masih menjadi ancaman kesehatan yang signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta (Universal Health Care)? “Kami di Indonesia senantiasa mengalokasikan anggaran kesehatan yang terus meningkat hingga Rp178,7 triliun pada tahun 2023. Anggaran ini digunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Care melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” ungkap Puteri.
-
Perubahan apa saja yang terjadi di Indonesia terkait budaya konsumsi? Budaya konsumsi juga semakin berkembang di Indonesia. Perubahan ini tercermin dalam gaya hidup konsumerisme, di mana konsumsi menjadi salah satu identitas sosial dan sumber kebahagiaan. Budaya ini membentuk pola konsumsi yang lebih individuistik dan materialistik.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang Jokowi khawatirkan mengenai peralatan kesehatan di daerah? "Jangan sampai peralatan yang tadi sudah sampe di kabupaten/kota, sudah sampe di provinsi tidak berguna gara-gara dokter spesialisnya yang tidak ada," sambungnya.
Pakar Gizi Universitas Indonesia Endang Achadi mengatakan penanganan kasus stunting pada anak masih terhalang stigma berkembang di masyarakat. Dimana, anak dengan tubuh pendek masih dianggap normal.
"Masalahnya bukan di tubuh yang pendek. Tapi stunting juga bakal menggangu perkembangan otak anak," katanya seperti dikutip dari Worldbank.org, Sabtu (25/4).
Stunting adalah gejala dari malnutrisi kronis. Malnutrisi bisa bermula ketika bayi masih berbentuk janin. Di dalam rahim, calon bayi tak mendapat asupan gizi berkecukupan.
Akibatnya, ketika lahir, bayi rentan menderita obesitas. Pada gilirannya, obesitas bisa membuat anak-anak rentan terserang penyakit tak menular, termasuk di dalamnya diabetes dan serangan jantung.
"Banyak kasus penyakit tak menular di Indonesia menyebabkan pengeluaran pemerintah menjadi tinggi, khususnya untuk asuransi kesehatan nasional," kata Direktur Nutrisi Kementerian Kesehatan Doddy Izwardi.
Sekitar 60 persen kasus kematian disebabkan oleh penyakit tak menular, termasuk di dalamnya malnutrisi. Maka itu, pemerintah harus segera meningkatkan perhatiannya dalam mengatasi kasus-kasus malnutrisi di Indonesia.
"Biaya terbesar harus ditanggung asuransi kesehatan nasional untuk penanganan penyakit stroke, diabetes, dan gagal ginjal."
Soekirman, Direktur Yayasan Kegizian untuk Pengembangan Fortifikasi Pangan, menambahkan malnutrisi bisa menghambat pemerintah dalam memanfaatkan bonus demografi. Dimana penduduk usia produktif lebih besar ketimbang nonproduktif.
"Apa yang seharusnya bisa menjadi bonus demografi berubah menjadi beban demografi."
(mdk/yud)