Perlu untuk Cegah Malnutrisi, Begini 5 Cara agar Pasien Kanker Anak Tidak Susah Makan
Pasien kanker anak rentan alami malnutrisi, begini sejumlah cara untuk membuat mereka tetap bisa makan dengan mudah.
Pasien kanker anak rentan alami malnutrisi, begini sejumlah cara untuk membuat mereka tetap bisa makan dengan mudah.
-
Mengapa anak-anak kanker perlu menjaga pola makan? Anak-anak yang dinyatakan sembuh dari kanker, yaitu yang telah bertahan lima tahun tanpa ada kekambuhan, masih membutuhkan perhatian khusus untuk memastikan kualitas hidup mereka tetap terjaga. Salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah memastikan anak menghindari makanan instan dan makanan dengan olahan tinggi (ultra process food).
-
Bagaimana cara mengatasi anak yang enggan makan karena kanker? Jika anak mengalami kesulitan dalam makan atau menunjukkan penurunan nafsu makan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak dan tim medis yang menangani perawatan kanker tersebut.
-
Apa dampak malnutrisi pada anak kanker? Malnutrisi pada anak penderita kanker dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mereka. Anak yang malnutrisi berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi selama pengobatan kanker, termasuk kesulitan menentukan dosis obat yang tepat, peningkatan risiko infeksi, dan lambatnya pemulihan setelah terapi.
-
Mengapa anak kanker lebih rentan malnutrisi? Penderita kanker berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan gizi dibandingkan dengan individu lainnya. Jika anak mengalami kanker, kekurangan gizi dapat berdampak negatif pada efektivitas pengobatan, stamina, proses pemulihan, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
-
Bagaimana mengatasi malnutrisi pada anak? Malnutrisi adalah kondisi kekurangan asupan gizi yang cukup dan seimbang. Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pertumbuhan. Beberapa contoh malnutrisi yang dapat menghambat pertumbuhan anak adalah:- Kekurangan gizi protein- Kekurangan gizi mikro- Kekurangan asupan kalori
-
Bagaimana mengatasi anak yang susah makan? Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah menciptakan suasana makan yang menyenangkan. Hal ini dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan tidak tertekan saat makan. Selain itu, variasikan menu makanan yang disajikan agar anak tidak merasa bosan dan mau mencoba berbagai jenis makanan.
Perlu untuk Cegah Malnutrisi, Begini 5 Cara agar Pasien Kanker Anak Tidak Susah Makan
Menghadapi anak yang mengalami kanker merupakan tantangan besar, terutama dalam memastikan mereka mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. Salah satu masalah yang sering dihadapi adalah susah makan, baik karena efek samping dari kemoterapi maupun pengaruh zat-zat yang dikeluarkan oleh tumor.
Dokter anak konsultan nutrisi metabolik, dr. Yoga Devaera Sp A(K), berbagi lima tips penting yang dapat membantu orang tua dalam mengatasi masalah ini.
"Anak dengan kanker yang susah makan, bisa disebabkan karena sedang menjalani kemoterapi, atau karena memang ada zat-zat yang dikeluarkan oleh tumornya yang mempengaruhi nafsu makan, kita bisa melakukan bebrapa tips untuk membantu mereka," kata Yoga.
1. Sedikit-sedikit tapi Sering
Memberikan makanan dengan porsi kecil namun sering adalah strategi yang efektif untuk anak-anak yang mengalami susah makan. Dr. Yoga menyarankan agar orang tua memberikan makanan setiap dua jam sekali.
“Hal ini bukan berarti anak tidak memiliki jam makan, biasanya setiap dua jam sekali, jadi tidak terus-terusan juga,” jelas Yoga. Pola makan ini membantu anak untuk tetap mendapatkan asupan nutrisi tanpa merasa terbebani dengan porsi makan yang besar.
2. Modifikasi Tekstur Makanan
Kemoterapi sering kali menyebabkan sariawan pada anak-anak, yang membuat makan menjadi tidak nyaman. Untuk mengatasi hal ini, modifikasi tekstur makanan bisa menjadi solusi. Dr. Yoga menyarankan untuk membuat makanan dengan tekstur halus yang mudah dikonsumsi.
"Kalau anaknya lagi sariawan, tentunya mereka lebih nyaman kalau teksturnya halus, bisa diblender terlebih dahulu agar tekstur makanannya bisa diterima," kata Yoga. Mengubah tekstur makanan sesuai dengan kondisi anak dapat membantu mereka makan dengan lebih nyaman.
3. Modifikasi Suhu Makanan
Dr. Yoga menyarankan agar makanan disajikan dalam suhu yang sesuai dengan keinginan anak. "Suhu juga begitu, biasanya suhu dingin akan lebih baik, tapi kalau anak inginnya makanan yang hangat ya silakan," ujarnya. Menyajikan makanan dalam suhu yang tepat dapat meningkatkan selera makan anak dan membuat proses makan menjadi lebih menyenangkan.
4. Sisipkan Sumber Protein
Protein adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, terutama bagi anak-anak yang sedang menjalani terapi kanker. Dr. Yoga menekankan pentingnya memasukkan sumber protein dalam makanan anak, terutama protein hewani.
“Kita bisa melakukan modifikasi dengan menyisipkan sumber protein, contohnya saat anaknya susah makan, kita bisa menyisipkan sedikit protein telur, putih telur misalnya, ke dalam makanan,” ujarnya. Meskipun jumlahnya tidak banyak, jika dilakukan secara konsisten, ini akan membantu meningkatkan asupan protein anak.
5. Makanan Cair Tinggi Kalori dan Penggunaan NGT
Jika semua upaya di atas tidak berhasil, dan anak masih sulit makan, dr. Yoga menyarankan untuk mengonsumsi susu khusus yang tinggi kalori.
"Jika pakai susu khusus tidak mau juga, ini adalah saatnya ibu bapak bersedia anaknya dipasang selang," kata Yoga. Pemasangan NGT bukanlah untuk membuat anak merasa tidak nyaman, tetapi untuk memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang cukup sehingga tidak jatuh dalam kondisi gizi buruk.
Dr. Yoga menegaskan bahwa nutrisi yang baik sangat penting bagi anak-anak yang menjalani terapi kanker. Kekurangan nutrisi tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik mereka tetapi juga memperlambat proses penyembuhan dan rehabilitasi. Oleh karena itu, orang tua harus proaktif dalam memastikan asupan makanan anak tetap terpenuhi dengan mengikuti tips-tips tersebut.
Dalam menghadapi kondisi ini, dukungan dan pemahaman dari orang tua serta tenaga medis sangat krusial. Dengan perawatan yang tepat dan perhatian khusus pada kebutuhan nutrisi, anak-anak dengan kanker dapat menjalani perawatan mereka dengan lebih baik dan meningkatkan peluang kesembuhan mereka.