Manisnya Cuan Bisnis Sleep Call Tanpa Abaikan Keselamatan Pegawai
Penyedia jasa layanan sleep call mulai menjamur di media sosial, salah satunya Sleepcallmu.
Penyedia jasa layanan sleep call mulai menjamur di media sosial, salah satunya Sleepcallmu.
Manisnya Cuan Bisnis Sleep Call Tanpa Abaikan Keselamatan Pegawai
Manisnya Cuan Bisnis Sleep Call Tanpa Abaikan Keselamatan Pegawai
Jasa layanan panggilan telepon sebelum tidur (sleep call) sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
Bisnis jasa ini ramai menjadi perbincangan di kalangan Generasi Z.
Bahkan penyedia jasa layanan sleep call mulai menjamur di media sosial, salah satunya Sleepcallmu.
- Kisah Pengangguran Sukses Bisnis Pisang Keju Modal Rp10 Juta, Kini Omzet Rp60 Juta per Bulan
- Baru Umur 21 Tahun, Fahri Punya Bisnis Jasa Sleep Call Beromzet Puluhan Juta
- Berawal dari Hobi Memasak, Ibu Rumah Tangga ini Raup Rp3 Juta per Hari dari Bisnis Makanan
- Sleep Call, Tren Masa Kini yang Kerap Dilakukan Oleh Banyak Pasangan
Layanan jasa Sleepcallmu berdiri sejak Juli 2022 lalu.
Berkat bisnis ini, Fahri berhasil mendapatkan omzet puluhan juta rupiah.
“Lagi-lagi engak ada angka pasti, tapi di 3 bulan lalu penghasilan kotor kira-kira Rp30 hingga Rp40 juta,” kata Fahri saat berbincang dengan merdeka.com beberapa waktu lalu, dikutip Kamis (23/10).
Manisnya bisnis ini tak lantas membuat pria yang baru berusia 21 tahun ini sembrono.
Tak hanya mengedepankan kenyamanan pelanggan, Fahri juga mematikan keamanan dan keselamatan para pegawainya.
merdeka.com
Fahri bilang, tiap pegawai membutuhkan energi untuk mendengarkan cerita orang lain.
Makanya, dia memberikan penghargaan (reward) bagi pegawai mereka yang aktif dan bekerja keras.
"Untuk mendengarkan orang lain itu kan kita butuh energi. Jadi kalau ada yang nanya kenapa jasanya berbayar, ya termasuk untuk ini. Kita mengupayakan kesehatan mental talent tetap terjaga dengan memberikan reward berupa voucher konseling," cerita Fahri.
Layaknya bisnis pada umumnya, menjalankan bisnis ini juga bukan tanpa tantangan.
Tantangan pertama, Fahri harus mampu menepis stigma negatif yang muncul dari masyarakat tentang layanan jasa yang disediakan.
Mengingat masih banyak masyarakat yang menilai jasa yang ditawarkan ini menjadi wadah negatif yang dapat mengarah ke unsur pornografi.
Untuk itu, Fahri berusaha mengemas profil bisnisnya dengan sebaik mungkin.
Hal ini dapat dilihat dari segi paket layanan jasa yang disediakan.
Fahri hanya fokus memberikan layanan telepon dan pesan singkat (chatting).
Berbeda dengan jasa sejenis yang masih menawarkan layanan panggilan video (video call).
Selain itu, Fahri juga memprioritaskan privasi klien sebagai hal yang paling utama.
Untuk mencari cara agar privasi kliennya dapat terjaga dengan baik, dia mengaku melakukan wawancara satu per satu calon pegawainya.
Hal ini lagi-lagi untuk memastikan pegawainya dapat bertanggung jawab pada kenyamanan serta keamanan privasi klien.
"Per bulan Agustus kemarin, yang ngelamar jadi talent ada sekitar 6.000 orang dan kita lakukan interview one on one," kata Fahri.
Dia mengaku melakukan seleksi dengan begitu ketat demi menjaga citra bisnis yang dijalankan. Sehingga dari ribuan pendaftar, jumlah pegawai aktif yang mereka miliki hanya sekitar 75 hingga 80 orang sampai saat ini.
Menurut Fahri, ada beberapa kriteria yang ditetapkan olehnya dan tim penyeleksi Sleep Callmu, tapi niat dan komitmen adalah hal yang paling diutamakan.
Sehingga, probabilitas jumlah pelamar yang diterima kurang dari 10 persen dari total jumlah pendaftar.
Dalam satu hari, jasa Sleepcallmu bisa mendapatkan 30 hingga 40 pekerjaan. Bahkan di waktu tertentu bisa mendapatkan hingga 70 pekerjaan.
Pria 21 tahun itu mengaku, tiap pekerjaan dapat diselesaikan satu per satu oleh setiap pegawai, namun ada juga yang tidak mendapatkan sama sekali.
Sebab, hal ini juga disesuaikan dengan kesediaan waktu yang dimiliki oleh masing-masing pegawai.
Sebagaimana bisnis pada umumnya, jasa layanan Sleepcallmu juga tak terlepas dari beberapa resiko yang dihadapi.
Misalnya, oknum nakal yang berniat untuk melakukan tindakan tak senonoh dan mengarah pada hal-hal negatif.
"Kalau ada klien yang nakal langsung kita blokir dari awal. Sejauh ini, ada sekitar 20 orang yang sudah kita blokir. Jadi kecil juga kemungkinan terjadinya," tutup Fahri.