Mantan bos Merpati siap ramaikan bisnis penerbangan Timor Leste
Kehadiran Leste Aviation diharapkan mendatangkan banyak investor di Timor Leste.
Leste Aviation, perusahaan logistik, travel agent, dan jasa konsultan, melakukan uji coba penerbangan dari Jakarta menuju Dili, Timor Leste. Leste Aviation tengah mengajukan izin ke Pemerintah Indonesia untuk membuka rute penerbangan dari Denpasar menuju Dili.
Pendiri Leste Aviation, Sardjono Jhony Tjitrokusumo, mengatakan perkembangan industri penerbangan menjadi salah satu aspek dalam mendorong pembangunan nasional. Harapannya, dengan hadirnya Leste Aviation, akan mendatangkan banyak investor di Timor Leste.
Pihaknya, lanjut Djony, juga membawa para calon investor dari negeri Tirai Bambu yang tertarik untuk berinvestasi di Timor Leste. Para pengusaha tersebut, yang terdiri dari pengusaha properti hingga pabrik baja, membawa investasi bernilai sekitar USD 2 miliar.
"Kami berharap pemerintah Timor Leste memercayakan Leste Aviation untuk membuka rute penerbangan Deli-Denpasar sekaligus menjadi operator," ujar Djony, Kamis (27/2).
Sementara itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Transportasi dan Komunikasi Timor Leste, Inacio F Moreira menyambut baik kedatangan Leste Aviation sebagai salah satu perusahaan yang turut membantu kemajuan Timor Leste.
"Bisnis ini bagus, akhirnya kami ambil keputusan untuk menyiapkan syarat agar ini bisa segera beroperasi," ujar Inacio di Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato, Dili.
Inacio pun menjelaskan jika saat ini sudah banyak investor masuk ke Timor Leste untuk berinvestasi. Tercatat, perusahaan semen asal Korea sudah sepakat untuk menanamkan modal dengan membuat pabrik. Selain itu juga ada perusahaan bir Heineken juga sudah menanamkan modalnya.
"Kami memang perlu banyak orang agar bisa saling kenal dan bisa meramaikan negara kami di sini," kata Inacio.
Baca juga:
Emirates Tambah Penerbangan Langsung Ke-4 Wilayah Nusantara
Mesir bakal tambah penerbangan maskapai Egyptair ke Jakarta
26 April, Sriwijaya Grup buka rute ke Bandara Silangit dan Komodo
Kabar baik, ada maskapai siap terbang malam hari ke Banyuwangi
Garuda Indonesia resmi buka rute Bandara Soekarno Hatta-Silangit
Sinar laser mengganggu penerbangan di Yogyakarta
Otoritas Bandara Ngurah Rai keluhkan laser pengunjung pantai di Bali
-
Kenapa Kutai Timur membuka peluang investasi di sektor pariwisata? Kabupaten Kutai Timur membuka peluang seluas-luasnya kepada para pengusaha untuk berinvestasi di sektor pariwisata. Kabupaten ini memiliki potensi yang tak kalah indah dari daerah lain di Indonesia.Julukan magic land atau tanah penuh keajaiban bukan isapan jempol.
-
Dimana kegiatan misi dagang dan investasi antara Jawa Timur dan Bengkulu dilaksanakan? Bertempat di Hotel Grage Bengkulu, Senin (3/7), kegiatan misi dagang dan investasi ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Daerah Bengkulu Hamkah Sabri, Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, Kepala OPD Jawa Timur dan Bengkulu serta Pimpinan BUMD Jawa Timur lainnya.
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Apa saja produk pertanian Indonesia yang diekspor ke Timor Leste? Produk pertanian Indonesia yang diekspor ke Timor Leste diantaranya gandum, kedelai, kacang hijau, tomat, jeruk, gula, susu, pakan, dan produk unggas.
-
Mengapa Otorita IKN melibatkan investor lokal dari Kalimantan Timur dalam pembangunan IKN? Tak hanya menggandeng investor raksasa tanah air saja, pembangunan IKN juga melibatkan investor lokal dari Kalimantan Timur: 1. PT Wulandari Bangun Laksana telah mendirikan Balikpapan Superblock (BSB)2. PT. Karya BSH Mandiri (Investor Skala Kecil Menengah)
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.