Maret 2016, ekspor nonmigas ke AS capai USD 1,25 miliar
Di susul Jepang USD 1,07 miliar dan China USD 1,01 miliar.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor nonmigas pada Maret 2016 mencapai USD 10,56 miliar, meningkat 3,58 persen dibandingkan Februari 2016. Namun, angka tersebut menurun 9,29 persen dibandingkan ekspor Maret 2016.
Kepala BPS Suryamin mengatakan Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Indonesia, mencapai USD 1,25 miliar. Disusul Jepang sebesar USD 1,07 miliar dan China sebesar USD 1,01 miliar.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
"Secara kumulatif pada periode Januari-Maret 2016, Amerika Serikat mernjadi negara tujuan ekspor terbesar sebesar 12,04 persen dengan nilai USD 3,62 miliar. Sedangkan Jepang sebesar 10,71 persen dengan nilai USD 3,22 miliar dan Tiongkok sebesar 9,42 persen dengan nilai USD 2,84 miliar," kata Suryamin di kantornya, Jakarta, Jumat (15/4).
Dia menambahkan, rata-rata agregat harga ekspor Indonesia secara total pada Maret 2016 menurun 6,2 persen terhadap Februari 2016. Sedangkan rata-rata harga ekspor nonmigas juga menurun 6,78 persen, dan rata-rata harga ekspor migas meningkat 0,1 persen terhadap Februari 2016.
Sementara itu, tiga provinsi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional pada Januari-Maret tahun 2016 adalah Jawa Barat sebesar 18,08 persen dengan nilai USD 6,07 miliar. Kemudian Jawa Timur Sebesar 14,49 persen dengan nilai USD 4,86 miliar, dan Kalimantan Timur sebesar 9,97 persen dengan nilai USD 3,34 miliar.
"Ketiganya memberikan kontribusi hingga mencapai 42,54 persen dari seluruh ekspor nasional," katanya.
"Namun dibandingkan Maret 2015, posisi dari provinsi-provinsi tersebut masih sama saja, artinya belum menghasilkan barang-barang ekspor yang belum signifikan. Padahal kita punya potensi."
(mdk/yud)