Masa Kecil Jualan Es Mambo, Sudah Besar Namanya Sering Masuk Bursa Pilpres
Sejak SD hingga SMA, sosok ini selalu populer sebagai sosok yang aktif dan cerdas.
Sejak kecil, dia suka berimajinasi lewat hobinya membaca komik dan melihat foto dari berbagai kota di luar negeri.
Masa Kecil Jualan Es Mambo, Sudah Besar Namanya Sering Masuk Bursa Pilpres
Masa Kecil Jualan Es Mambo, Sudah Besar Namanya Sering Masuk Bursa Pilpres
Jiwa wirausaha membawa sosok ini menapakkan kaki di Amerika Serikat. Saat kembali ke Indonesia, namanya terus menyedot perhatian publik hingga mentereng di dunia politik.
Mengenyam pengalaman sebanyak-banyaknya rupanya menjadi pedoman pria kelahiran tanah Pasundan tersebut.
- Dulu Jualan Es Mambo di Sekolah, Ardhan Leemy Kini Sukses Jadi Bos Properti di Usia 24 Tahun
- Ersa Mayori Kunjungi Kampus Sang Putri di ITB: Mama Norak Saking Senengnya
- Meninggal saat Manggung, Ini Fakta Sosok Cici Sumiati Penyanyi yang Populer Tahun 80-an
- Karier Moncer Polwan Cantik Diterima 7 Kampus di Inggris, 3 Tahun Lulus Akpol Langsung Naik Pangkat
Sejak kecil, dia suka berimajinasi lewat hobinya membaca komik dan melihat foto dari berbagai kota di luar negeri. Dia bahkan tidak malu berjualan es mambo ketika sekolah di bangku Sekolah Dasar. Harapannya saat itu, barangkali bisa plesiran ke luar negeri dari hasil berjualan es mambo.
Sejak SD hingga SMA, sosok ini selalu populer sebagai sosok yang aktif dan cerdas. Selain aktif di OSIS, Paskibra dan klub sepak bola, dia selalu masuk dalam peringkat lima besar di kelasnya.
Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan SMA, dia kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung dengan mengambil jurusan Teknik Arsitektur.
Lulus Dari ITB, dia mencoba peruntungan untuk bekerja di Amerika Serikat. Namun akibat krisis moneter, dia hanya bekerja selama empat bulan. Kliennya tidak mampu membayar.
Di saat ekonomi sulit, dia tidak lantas pulang kembali ke Indonesia. Hingga akhirnya dia mendapat Beasiswa di University of California, Berkeley.
Selagi mengambil S2 di univesitas tersebut, dia bekerja paruh waktu di Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Untuk bertahan hidup di Amerika, dia makan sekali sehari dengan menu murah seharga 99 sen.
Dia adalah Ridwan Kamil, sosok yang harus merasakan kerasnya hidup di Amerika Serikat.
Bahkan, untuk bertahan hidup di Amerika dia terpaksa mendapat layanan kesehatan khusus orang miskin ketika sang istri akan melahirkan.
Ridwan Kamil tidak memiliki biaya persalinan sang istri. Dia kemudian membuat pernyataan sebagai orang miskin pada pemerintah kota setempat untuk mendapatkan pengobatan gratis.
Nama Ridwan Kamil mulai dikenal di masyarakat ketika pada tahun 2013, dia dicalonkan menjadi wali kota Bandung oleh PKS dan Gerindra. Saat itu, dia berpasangan dengan Oded Muhammad Danial sebagai calon wakil walikota Bandung. Pada kontestasi itu, Ridwan dan Oded keluar sebagai pemenang.
Prestasinya sebagai salah satu walikota terbaik di Indonesia membuat partai PPP, PKB, Partai Nasdem, dan Partai Hanura mengusung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum sebagai calon wakil gubernur Jawa Barat.
Hasil Pilkada Jawa Barat pada tahun 2018 memutuskan bahwa Ridwan Kamil terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat dan Uu Ruzhanul Ulum sebagai wakil gubernur Jawa Barat. Ia dilantik secara resmi sebagai Gubernur Jawa Barat pada bulan september 2018 oleh Presiden Joko Widodo.
Usai purna tugas sebagai Gubernur Jawa Barat, nama Ridwan Kamil kerap masuk dalam bursa bakal calon presiden atau wakil presiden. Meski pada Pilpres 2024, namanya tidak cukup memantik para partai politik untuk mengusungnya sebagai orang paling penting di republik ini.