Masih Banyak Impor, Indonesia Harus Antisipasi Kenaikan Harga Pangan Dunia
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, harga pangan dunia saat ini mengalami kenaikan hingga 14 persen, menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Hal ini perlu diantisipasi mengingat Indonesia masih ketergantungan beberapa komoditas pangan seperti gula, garam daging sapi hingga susu.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, harga pangan dunia saat ini mengalami kenaikan hingga 14 persen, menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Hal ini perlu diantisipasi mengingat Indonesia masih ketergantungan beberapa komoditas pangan seperti gula, garam daging sapi hingga susu.
"Harga pangan di dunia naik sampai kurang lebih 14 persen. Ini tertinggi dalam sejarah. Kita ada impor gula, garam, daging. Nah ini kan harus kita antisipasi," kata Erick saat ditemui di ICE BSD City, Tangerang, Banteng, Sabtu (14/1) malam.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Mengapa momen adu panco tersebut dianggap berharga? Mereka berdua dikelilingi oleh prajurit TNI lain yang menonton pertandingan panco yang sangat berharga tersebut.
-
Kenapa Depot Nasi Campur Pojok Tambak Bayan sempat mengalami masa sulit? “Saat jembatan dekat Jalan Tambak Bayan dibongkar, sepi, bahkan enggak ada pembeli. Saat itu, papa dulu baru ambil kredit rumah, sempat enggak bisa bayar karena ekonomi mandek,” ungkap Imam Supardi.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Mengapa harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah.
Tak hanya itu, Indonesia juga masih ketergantungan bahan baku pupuk yakni fosfat yang memang tidak dimiliki Indonesia. "Artinya masalah pupuk ini ini harus diutamakan," kata dia.
Saat ini, pihaknya telah diminta mempelajari menjadi pemasok bahan pangan (offtaker). Sehingga nantinya akan membeli hasil produksi petani untuk kemudian dijual kembali ke masyarakat dengan strategi pemerataan. Agar tingginya harga pangan tidak berdampak pada kenaikan tingkat inflasi.
"Nah ini yang kita sedang akan siapkan, rancangan membeli kebutuhan pokok," kata dia.
Selain itu, Erick telah memerintahkan perusahaan negara untuk melakukan efisiensi biaya operasional. Misalnya Pertamina yang berhasil melakukan efisiensi hingga Rp28,71 triliun di 2021 dan Rp600 triliun tahun 2021.
Kemudian PLN yang mendorong efisiensi Capex hingga 30 persen. Makanya percepatan pembayaran utang sudah mulai dilakukan. Dari total utang Rp500 triliun, sudah mulai dicicil Rp96 triliun. "Yang tadinya utang PLN Rp500 triliun jadi Rp404 triliun, jadi Rp96 sudah dicicil" kata dia mengakhiri.
Baca juga:
Sri Mulyani Masih Kaji Perubahan Aturan Devisa Hasil Ekspor Wajib Parkir di RI
Mendag Zulhas Kembangkan Pasar Ekspor Afrika Hingga India: Orangnya Banyak
Airlangga: Ekspor Indonesia Relatif Kuat
Ekspor Terganggu, Ekonomi RI Hingga Vietnam Diprediksi Turun Tahun Ini
Tak Takut Digugat ke WTO, Jokowi: Pertengahan Tahun Kita Setop Ekspor Tembaga
Buka Akses Pasar, LPEI Kolaborasi dengan Bank Ekspor-Impor Malaysia