Mega Proyek Terusan Suez Senilai USD100 Juta Telan Korban Jiwa Puluhan Ribu Pekerja
Pembangunan Terusan Suez dimulai pada awal tahun 1859, di ujung kanal paling utara pelabuhan Said, Mesir.
Pembangunan Terusan Suez dimulai pada awal tahun 1859, di ujung kanal paling utara pelabuhan Said, Mesir.
- Surat Berusia 132 Tahun di Dalam Botol Ditemukan Pekerja Proyek, Isinya Bikin Tercengang
- Pemerintah Tetapkan 233 Proyek Strategis Nasional Senilai Rp6.246 Triliun, Serap 2,7 Juta Tenaga Kerja
- Usut Korupsi Proyek Jalur Kereta Api Medan, Kejagung Periksa Pejabat Kemenhub
- Pemerintah Bakal Bangun Jalan Tol dan Jalur Kereta di Atas Giant Sea Wall Bekasi dan Serang
Mega Proyek Terusan Suez Senilai USD100 Juta Telan Korban Jiwa Puluhan Ribu Pekerja
Mega Proyek Terusan Suez Senilai USD100 Juta Telan Korban Jiwa Puluhan Ribu Pekerja
Membangun sebuah mega infrastruktur tidak jarang menelan ribuan nyawa menjadi korban jiwa.
Seperti pembangunan Terusan Panama yang mengorbankan sekitar 30.000 pekerja meninggal selama pengerjaan konstruksi.
Selain Terusan Panama, pembangunan Terusan Suez juga tidak kalah tragisnya.
Mengutip laman History, pembangunan Terusan Suez dimulai pada awal tahun 1859, di ujung kanal paling utara pelabuhan Said, Mesir.
Sebagai tahap awal, pembangunan Terusan Suez dimulai dengan melakukan penggailan.
Saat itu, 1,5 juta budak dipekerjakan untuk menggali Terusan Suez. Lama pekerjaan untuk menggali sampau 10 tahun.
Pembangunan Terusan Suez oleh pemerintah Mesir itu tak berjalan mulus.
Investor asal Inggris, Prancis, dan Amerika keberatan dengan adanya Terusan Suez.
Alasannya, proyek tersebut mengeksploitasi pekerja, hingga diyakini puluhan ribu pekerja meninggal selama pengerjaan Terusan Suez.
Kelancaran proyek Terusan Suez terus terganggu ketika gejolak politik di wilayah tersebut berdampak negatif terhadap pembangunan kanal.
Mesir diperintah oleh Inggris dan Perancis pada saat itu, dan terjadi beberapa pemberontakan melawan pemerintahan kolonial.
Masalah semakin pelik dengan keterbatasan teknologi konstruksi pada saat itu. Akibatnya total biaya pembangunan Terusan Suez membengkak hingga USD100 juta, lebih dari dua kali lipat perkiraan awal.
Kendati demikian, Terusan Suez berhasil dibangun.
Ismail Pasha, Khedive Mesir dan Sudan, secara resmi membuka Terusan Suez pada 17 November 1869.
Secara resmi, kapal pertama yang melintasi kanal adalah kapal pesiar kekaisaran Permaisuri Prancis Eugenie, L’Aigle. Diikuti oleh kapal laut Inggris Delta.
Namun HMS Newport, sebenarnya kapal pertama yang memasuki jalur air tersebut,yaitu kapal angkatan laut Inggris.
Kaptennya telah mengarahkannya ke garis depan di bawah naungan kegelapan pada malam sebelum upacara pembukaan.
Kapten kapal, George Nares, secara resmi ditegur atas perbuatannya.
Namun diam-diam juga dipuji oleh pemerintah Inggris atas upayanya dalam memajukan kepentingan negara di wilayah tersebut.
S.S. Dido, merupakan kapal pertama yang melewati Terusan Suez dari Selatan ke Utara.
Di awal, hanya kapal uap yang dapat menggunakan kanal tersebut. Sebab kapal layar masih mengalami kesulitan menavigasi kanal sempit di tengah angin kencang di wilayah tersebut.
Meskipun lalu lintas kurang dari yang diharapkan selama dua tahun pertama pengoperasian kanal.
Jalur air ini mempunyai dampak besar terhadap perdagangan dunia dan memainkan peran penting dalam kolonisasi Afrika oleh negara-negara Eropa.