Mendag Agus Ungkap Penyebab Ekspor RI Kalah Saing dari Vietnam
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, menyampaikan sejumlah tugas yang dia terima dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya terkait perjanjian luar negeri untuk menggenjot ekspor. Selama ini, salah satu penyebab Indonesia kalah saing di pasar ekspor karena belum kuat dari sisi perjanjian dagang.
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, menyampaikan sejumlah tugas yang dia terima dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya terkait perjanjian luar negeri untuk menggenjot ekspor.
"Perjanjian luar negeri beberapa perjanjian bilateral, multilateral dan ini saya pastikan akan ditingkatkan dan itu harapan Presiden," kata dia, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (24/10).
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Agha Hovsep meninggal? Ia meninggal pada 25 Maret 1835 dan dimakamkan di puncak Bukit Johannesberg (sekarang Gunung Mlojo) di samping makam anak lelakinya, David.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Di mana Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa yang mendapatkan julukan "Si Kancil" dalam sepakbola Indonesia? Terkenal lincah dan gesit saat mengolah bola di atas lapangan, Abdul pun mendapat julukan sebagai "Si Kancil".
-
Siapa yang memimpin pelepasan ekspor perdana kosmetik dari Sidoarjo? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
"Kita akan me-review mana perjanjian luar negeri yang memang betul-betul menguntungkan. Artinya kita akan lihat produk-produk mana yang bisa diekspor," lanjut dia.
Perjanjian dagang, kata dia, sangat penting untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia. Sebab, selama ini, salah satu penyebab Indonesia kalah saing di pasar ekspor karena belum kuat dari sisi perjanjian dagang.
"Negara Asean saja, misalnya Vietnam. Vietnam ini khususnya perdagangan, mungkin produknya ada yang sama dengan kita, perbedaan kita lebih baik sedikit, tapi peluang ekspor kita kalah dengan mereka. Terutama negara penerima. Jadi mereka lebih diuntungkan dengan perjanjian internasional tadi. Misalnya tarif, kita lebih besar. Nah ini tidak menguntungkan (bagi Indonesia)," tegas dia.
Tugas yang juga diamanatkan Jokowi pada dia terkait pengembangan SDM sektor perdagangan. Naiknya kualitas SDM, diharapkan berbanding lurus dengan kenaikan kualitas produk ekspor Indonesia.
"Mengenai produk-produk ekspor, saya akan menciptakan iklim yang sehat di dunia usaha, terutama produk yang bisa diproduksi untuk ekspor, dan juga diversifikasi produk tradisional. Pasar tradisional ini mesti digiatkan supaya bisa diekspor dengan cara misalnya kualitas. Kualitas ini kita harus tingkatkan dengan SDM," tandas dia.
Baca juga:
Di Rapat Kabinet, Jokowi Tekankan Kemudahan Bagi Industri Tingkatkan Ekspor
Mendag Agus Suparmanto Janji Lebih Selektif Soal Impor
Jadi Menko Perekonomian, Ini Fokus Kerja Airlangga
Dikabarkan Jadi Menko Kemaritiman dan Investasi, Ini Target Luhut 5 Tahun ke Depan
Perjanjian Dagang RCEP Diperkirakan Kerek Ekspor RI Hingga 11 Persen
Ekspor Skutik Honda BeAT Melejit 43 Persen per September
Gaikindo: Lima Pemain Berpotensi Ekspor ke Australia, tapi Wuling juga Didorong