Mendag: Konsumen Indonesia masih rentan dieksploitasi
Indeks keberdayaan konsumen (IKK) saat ini masih rendah, hanya 34,17 persen.
Menteri Perdagangan Thomas Lembong mendorong masyarakat aktif memperjuangkan hak-haknya sebagai konsumen. Mengingat, indeks keberdayaan konsumen (IKK) saat ini masih rendah, hanya 34,17 persen.
Menurutnya, indeks tersebut menunjukkan keberdayaan konsumen baru berada pada level paham. Artinya, konsumen Indonesia sudah mengenali dan memahami hak dan kewajibannya. Namun belum sepenuhnya mampu menerapkan dan memperjuangkannya.
-
Perubahan apa saja yang terjadi di Indonesia terkait budaya konsumsi? Budaya konsumsi juga semakin berkembang di Indonesia. Perubahan ini tercermin dalam gaya hidup konsumerisme, di mana konsumsi menjadi salah satu identitas sosial dan sumber kebahagiaan. Budaya ini membentuk pola konsumsi yang lebih individuistik dan materialistik.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk melindungi konsumen dalam negeri? Menteri yang akrab disapa Zulhas ini menjelaskan, pemusnahan tersebut dilakukan merupakan upaya Kemendag guna melindungi konsumen dalam negeri.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Mengapa Kementerian KKP mendorong konsumsi produk perikanan berkelanjutan? Fakta yang menggembirakan harus didukung ketersediaan ikan yang bermutu secara kontinyu dan mudah diakses oleh masyarakat. Mengingat kecukupan kebutuhan ikan berbanding lurus dengan ketersediaan sumber daya perikanan," ujar Budi.
-
Kapan penerapan cukai minuman berpemanis di Indonesia direncanakan? Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah memastikan akan segera mengesahkan peraturan terkait cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) pada 2024 ini.
-
Bagaimana Kemendag memastikan kelancaran kegiatan ekonomi? Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
"Nilai indeks Indonesia masih kalah dari Eropa pada tahun 2011 yang sudah mencapai 51,31 persen. Akibatnya konsumen menjadi rentan untuk di eksploitasi," kata Thomas dalam peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) di Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (26/4).
Dia menambahkan, di Indonesia, hanya ada sekitar 4,1 pengaduan konsumen dari setiap 1 juta penduduk. Sementara, Korea Selatan mendapati sebanyak 64 pengaduan dari setiap 1 juta penduduk.
Thomas berharap konsumen Indonesia bisa menuntut mutu, kualitas, dan durabilitas produk domestik. Itu bakal kian menekan produsen untuk menghasilkan produk yang bermutu dan berkualitas.
"Tekanan dari konsumen atas mutu kualitas jasa dan barang, memaksa produsen mengahasilkan produk berkualitas tinggi. Sehingga mudah bersaing di luar. Karena kesuksesan produsen juga berasal dari konsumen yang cerdas."