Mengenal Saleh al-Arouri, Pemimpin Hamas di Tepi Barat yang Dibunuh Israel
Arouri dianggap sebagai salah satu pendiri Brigade Al-Qassam.
Arouri dianggap sebagai salah satu pendiri Brigade Al-Qassam.
- Brigade Al-Qassam: Netanyahu Sengaja Bom Tawanan Israel yang Disandera Hamas
- Operasi Penyergapan Canggih Brigade Al-Qassam Hamas ke Konvoi Militer Israel, Tentara Zionis Tak Ada yang Dikasih Ampun
- Tanggung Malu Seumur Hidup, Pejabat Intelijen Israel Mundur Setelah Akui Gagal Cegah Serangan Hamas 7 Oktober
- Sosok Komandan Al Qassam Dihukum Penjara oleh Israel 5.200 Tahun, Dijuluki 'Insinyur Hamas'
Mengenal Saleh al-Arouri, Pemimpin Hamas di Tepi Barat yang Dibunuh Israel
Israel membunuh pemimpin senior Hamas dan salah satu pendiri Brigade Al-Qassa, Saleh al-Arouri di Dahiyeh, pinggir kota Beirut, Lebanon, pada Selasa (2/1) malam dalam serangan drone.
Serangan tersebut menargetkan satu bangunan yang di dalamnya ada kantor Hamas dengan tiga rudal, yang menewaskan Arouri dan enam pemimpin Hamas lainnya serta sejumlah kader: Samir Fandi, Azzam al-Aqra, Mahmoud Zaki Shaheen, Mohammad Bashasha, Mohammad al-Rayes, dan Ahmed Hammoud.
Merdeka.com
"Pembunuhan secara pengecut oleh penjajah Zionis terhadap pemimpin dan simbol rakyat Palestina kami di dalam dan di luar Palestina tidak akan berhasil menghancurkan tekad dan ketabahan rakyat kami," jelas pemimpin senior Hamas lainnya, Izzat al-Rishq dalam sebuah pernyataan.
Merdeka.com
Dilansir Anadolu, Saleh Mohammed Suleiman Arouri lahir di kota Arura dekat kota Ramallah di Tepi Barat pada 1966. Dia menyelesaikan bangku sekolah dasar dan menengah di kota itu sampai 1984.
Pada 1992, dia menyelesaikan kuliah di Universitas Hebron di bagian selatan Tepi Barat dan lulus sebagai sarjana Syariat Islam. Dia sudah bergabung dengan Ikhwanul Musilimin sejak menjadi mahasiswa Universitas Hebron pada 1985.
Setelah gerakan Hamas dibentuk pada akhir 1987 oleh para pemimpin Ikhwanul Muslimin, Arouri pun bergabung dengan gerakan ini.
Tentara Israel memenjarakan Arouri dari 1990 sampai 1992 karena keterlibatan dalam Hamas, tanpa proses peradilan. Arouri dianggap sebagai salah satu pendiri Brigade Al-Qassam yang merupakan sayap militer Hamas.
Antara 1991 dan 1992, dia mendirikan sel militer Hamas di Tepi Barat. Pada 1992, tentara Israel kembali menangkap dia untuk kemudian dijatuhi hukuman penjara 15 tahun karena mendirikan sel Brigade Al-Qassam di Tepi Barat.
Dia dibebaskan pada 2007, tapi kemudian ditangkap lagi dan dijebloskan ke penjara sampai 2010. Mahkamah Agung Israel kemudian memvonis dia bebas tapi diasingkan dari Palestina.
Dia kemudian dideportasi ke Suriah dan tinggal di sana selama tiga tahun sebelum berkelana ke sejumlah negara sampai terakhir di Lebanon hingga dibunuh Israel pada 2 Januari 2024.
Arouri adalah salah seorang juru runding Hamas saat pertukaran tawanan Palestina-Israel pada 2011 ketika serdadu Israel bernama Gilad Shalit dibebaskan yang dipertukarkan dengan 1.027 warga Palestina yang dipenjarakan Israel.
Pada 31 Juli 2021, Arouri terpilih kembali sebagai wakil ketua biro politik Hamas untuk kedua kalinya. Dia juga ditunjuk sebagai pemimpin Hamas di Tepi Barat.
Pada 25 Oktober 2023, surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, menyebutkan bahwa enam pemimpin Hamas, termasuk Arouri, berada dalam bidikan Israel.
Sementara itu, The Times of Israel mengungkapkan Arouri sudah bertahun-tahun diincar oleh Israel. Dia tewas setelah Israel menyerangnya di sebuah sudut kota Beirut di Dahiyeh.
Menurut kantor berita Lebanon, National News Agency, serangan itu dilakukan dengan menggunakan drone.
Pemerintah Israel menolak mengomentari peristiwa pembunuhan ini, namun sejumlah pejabat Amerika Serikat yang meminta namanya tidak disebutkan, berkata kepada New York Times dan Washington Post bahwa Israel bertanggung jawab atas pembunuhan pemimpin Hamas ini.
Merdeka.com