Menguak Rahasia Produk Bumbu Makanan RI Tembus Pasar Ekspor
Industri bumbu makanan dalam negeri terus melakukan inovasi untuk mampu bersaing dengan produk dari negara lain. Selain itu, inovasi ini dibutuhkan agar produk makanan Indonesia tidak hanya menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tetapi juga mampu menembus pasar ekspor.
Industri bumbu makanan dalam negeri terus melakukan inovasi untuk mampu bersaing dengan produk dari negara lain. Selain itu, inovasi ini dibutuhkan agar produk makanan Indonesia tidak hanya menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tetapi juga mampu menembus pasar ekspor.
GM of Marketing PT Sasa Inti Albert Dinata mengatakan, pihaknya telah bergerak di industri bumbu makanan selama lebih dari 50 tahun. Hingga saat ini, Sasa juga telah berhasil menembus pasar ekspor.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Mengapa Pabrik Es Krim Mataram dibeli oleh Perusahaan Es Krim Petodjo? Pada 22 Maret 1932, Bataviaasch Courant memberitakan bahwa Perusahaan Es Krim Petodjo telah membeli Pabrik Es Krim Mataram dengan biaya 29.600 gulden.
-
Apa saja produk pertanian Indonesia yang diekspor ke Timor Leste? Produk pertanian Indonesia yang diekspor ke Timor Leste diantaranya gandum, kedelai, kacang hijau, tomat, jeruk, gula, susu, pakan, dan produk unggas.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Bagaimana Komunitas Ekspor Melbourne akan membantu meningkatkan ekspor produk Indonesia? Salah satu kemudahan yang akan didapatkan Komunitas Ekspor Melbourne adalah dukungan dari para pelaku usaha. Seperti dukungan dari Import United Ausindo dengan fasilitasi gudang eksportirdan juga dari Navanti Holdings yang berupa dukungan permodalan. Hal ini diharapkan semakin memacu semangat diaspora pelajar Indonesia untuk mendukung ekspor produk Indonesia dan memantik pergerakan serupa oleh para diaspora pelajar pengekspordi negara lain," ujar Haris.
"Sasa telah merambah pasar internasional dengan dilakukannya kegiatan ekspor sejak lebih dari satu dekade ke pasar Asia, Timur Tengah, Afrika dan ke beberapa negara lainnya yang memiliki prospek baik untuk dipasarkan," ujar dia di Jakarta, Kamis (1/8).
Menurut Albert, pihaknya juga terus melakukan promosi dan inovasi untuk bisa memperluas pasar ekspor. Salah satunya dengan berpartisipasi dalam Food and Hotel Indonesia 2019, pameran kuliner dan perhotelan terbesar di Indonesia yang diikuti oleh 1.300 peserta pameran dan mendatangkan lebih dari 30 ribu pembeli dari 38 negara.
"Ini diharapkan dapat memberikan dukungan kepada para chef untuk terus berkreasi dan berinovasi sehingga ke depannya akan berdampak baik bagi perkembangan industri kuliner di Indonesia," ungkap dia.
Sementara untuk pasar ekspor, ke depannya Albert akan fokus mengembangkan ekspor ke lebih banyak negara-negara di kawasan Asia dan Afrika. Mengingat potensi di kawasan tersebut masih sangat besar.
"Dengan penetapan harga yang kompetitif dan pengiriman yang dapat diandalkan, Sasa dapat menjangkau setiap wilayah," tandas dia.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong masyarakat untuk terlibat dalam industri sebagai pelaku usaha. Salah satu kelompok masyarakat yang juga didorong yakni generasi milenial.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, generasi milenial dapat mulai berbisnis di sektor makanan dan minuman. Sebab sektor ini dapat dimulai dengan modal kecil.
"Milenial tentu mereka diberi kesempatan antara lain, industri yang start dengan modal lebih rendah itu adalah makanan minuman," kata dia, saat ditemui, di JCC, Jakarta, Rabu (8/5/2019).
Selain itu, berkembangnya perusahaan berbasis digital, seperti aplikasi ojek online yang memberi ruang bagi pelaku IKM, kata Airlangga, merupakan peluang yang dapat diambil oleh milenial.
"Makanan dan minuman dengan adanya aplikasi digital dengan adanya ojek online, delivery-nya bagus," jelas dia.
Diharapkan dengan pemanfaatan teknologi digital makin banyak usaha kecil masyarakat yang dapat masuk pasar. "Jadi mulai banyak usaha kecil menengah dari masyarakat yang mempunyai skala ekonomi cukup untuk masuk ke pasar," tandasnya.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Produk Bumbu Masak RI Tembus Pasar Afrika dan Australia
Menko Darmin Keluhkan Kopi dan Lada RI Kalah oleh Vietnam
Kementan: Kopi Indonesia Jadi Komoditas Paling Laris di Pasar Dunia
BUMN RI Garap Bisnis Bahan Peledakan Pelabuhan Terbesar Timor Leste
Tingkatkan Daya Saing, Jokowi Minta UMKM Lokal Pertahankan Ciri Khas Produk
Kerajinan Tangan Asal Indonesia Mejeng di Oslo