Menkes Terawan Ungkap Sebab RI Masih Bergantung Impor untuk Penanganan Corona
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, mengatakan pemerintah Indonesia terpaksa mengimpor alat kesehatan karena industri dalam negeri masih belum bisa memenuhi kebutuhan untuk penanganan pasien Covid-19.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, mengatakan pemerintah Indonesia terpaksa mengimpor alat kesehatan karena industri dalam negeri masih belum bisa memenuhi kebutuhan untuk penanganan pasien Covid-19.
Saat ini kebutuhan alat high nasal canulla sebanyak 1300 alat. Sementara industri dalam negeri hanya mampu menyediakan 300 alat high nasal canulla. Sehingga 1000 alat sisanya terpaksa dicari dari luar negeri.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Dimana fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia diresmikan? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Dimana para ilmuwan mengambil inti es yang berisi virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
"Untuk Alkes High Nasal canulla, sementara produsen dalam negeri hanya mampu menyediakan 300 alat, sedangkan 1000 alat sisanya masih saya cari dari luar negeri," kata Menteri Terawan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Ketersediaan dan Kewajaran Harga Obat/Farmasi untuk Covid-19, Jakarta, Senin (5/10).
Terkait pengadaan obat dan alat kesehatan lainnya, Menteri Terawan mengatakan sudah dilakukan sesuai jadwal dan alokasi kebutuhan. Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan meminta Terawan untuk mendorong pengadaan alat kesehatan dari dalam negeri.
Impor alat kesehatan, kata Menko Luhut, hanya boleh dilakukan dalam keadaan mendesak saja. "Terus dorong pengadaan alat dari dalam negeri dulu baru impor bila memang kondisi mendesak," kata Menko Luhut.
Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi yang hadir dalam rakor itu menyatakan asosiasi telah siap mendukung kebijakan pemerintah dalam pengadaan obat untuk pasien Covid-19. Meskipun, sudah ada perusahan farmasi lain yang selangkah lebih dulu mengimpor obat terapi untuk Covid-19.
"Kami mendukung target dari pemerintah untuk pengadaan obat dalam negeri meskipun sebelumnya sudah ada perusahaan-perusahaan farmasi besar sudah terlebih dulu melangkah," kata salah satu pengusaha farmasi.
Sebagai informasi, rapat koordinasi ini juga dihadiri Wakil Menteri BUMN, Budi Sadikin, wakil dari BPOM, Kalbe Farma, Tempo Scan Pasifik dan Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit (RS) Persahabatan Erlina Burhan.
Ingat #PesanIbu
Jangan lupa Selalu Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak
Mari Bersama Cegah Penyebaran Virus Corona
(mdk/bim)