Menko Airlangga: Keputusan soal Covid-19 Pertimbangkan Aspek kesehatan dan Ekonomi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menilai bila pemerintah hanya melihat dari sisi kesehatan saja, akan terasa kurang tegas. Sebaliknya bila hanya melihat sisi ekonomi justru akan membuat pemerintah terkesan selalu membatasi.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto mengatakan dalam pengambilan keputusan pemerintah melihat situasi dari berbagai aspek (helicopters view). Penanganan pandemi selama 1,5 tahun ini tidak bisa hanya melihat masalah secara parsial.
"Pemerintah harus melihat situasi ini secara helicopter view, tidak bisa melihat secara parsial," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (29/7).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menilai bila pemerintah hanya melihat dari sisi kesehatan saja, akan terasa kurang tegas. Sebaliknya bila hanya melihat sisi ekonomi justru akan membuat pemerintah terkesan selalu membatasi.
"Jika hanya dilihat dari sisi kesehatan, kebijakan terkesan kurang tegas. Namun jika dilihat dari sisi ekonomi saja, kebijakannya terkesan terlalu membatasi," katanya.
Maka, pemerintah memilih bersikap hati-hati dan membuat perhitungan agar kebijakan yang dikeluarkan tepat. "Ini harus dilakukan secara hati-hati dan dihitung dengan cermat, karena Pemerintah harus mempertimbangkan berbagai aspek ini," sambungnya.
Saat ini, angka kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia tercatat mengalami peningkatan. Terutama karena adanya varian Delta asal India.
Airlangga mengatakan pemerintah terus melakukan berbagai upaya menangani kasus Covid-19 agar tidak terjadi lonjakan dan peningkatan kasus. Caranya dengan mengakselerasi program vaksinasi agar segera tercapai kekebalan komunal atau herd immunity. Dia meyakini vaksinasi memiliki peran sentral dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Saat ini, program vaksinasi telah mencapai 66,5 juta vaksinasi. Terdiri dari dosis pertama sejumlah 46,7 juta dan dosis kedua sebanyak 19,8 juta dosis.
Tahun depan kata Airlangga pemerintah akan menambah anggaran untuk memperbaiki fasilitas kesehatan. Pemerintah juga akan mendorong pengembangan vaksin dalam negeri dengan menggandeng berbagai universitas di Tanah Air. Khususnya untuk melakukan riset dan pengembangan obat-obatan
"Tahun depan akan ditambahkan anggaran untuk memperbaiki fasilitas kesehatan, dan juga mendorong pengembangan vaksin dalam negeri dengan mengerahkan universitas atau perguruan tinggi tanah air untuk melakukan riset dan pengembangan untuk vaksin dan obat-obatan," kata dia mengakhiri.
Baca juga:
Menko Luhut: Sudah Semakin Mengerti Tracing Penting dalam Penanganan Covid-19
Selama 3 Hari, Kasus Covid-19 di Kota Depok Turun 1.524
KSP Giatkan Gerakan Sebar Masker dan Edukasi 5 M ke Warga Bekasi
Pemprov DKI Pakai Rp4,70 Triliun untuk Penanganan Pandemi Covid-19
DPRD DKI Soroti Pelanggar Prokes Dipidana: Harus Humanis agar Tak Menyusahkan
VIDEO: Buntut Viral Pasien Covid-19 Jajan Bakso, Pagar Hotel Tempat Isoman Ditutup