Menko Airlangga: UMKM Bangkit dan Bertumbuh Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah memberikan dukungan kepada dunia usaha, khususnya pelaku UMKM. Bantuan kepada sektor UMKM menjadi prioritas karena kontribusinya mencapai 60,5 persen terhadap PDB dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 96,92 persen.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah memberikan dukungan kepada dunia usaha, khususnya pelaku UMKM. Bantuan kepada sektor UMKM menjadi prioritas karena kontribusinya mencapai 60,5 persen terhadap PDB dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 96,92 persen.
Kondisi ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia untuk meningkatkan produktivitas UMKM di tengah pandemi Covid-19. Sehingga ketika UMKM bangkit akan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Di mana UMKM di Bontang terdampak oleh pandemi Covid-19? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa yang dilakukan Pemkot Bontang untuk mengembangkan UMKM setelah pandemi Covid-19? Upaya untuk membangkitkan kembali pasar UMKM dilakukan oleh pemerintah. Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Bontang salah satu instansi pemerintah yang dapat memberikan konsep secara teori maupun praktis untuk pengembangan UMKM.
-
Mengapa UMKM dianggap penting bagi perekonomian Tarakan? Mengingat, UMKM menjadi salah satu pondasi perekonomian di wilayah, bahkan nasional.
-
Mengapa pengembangan UMKM sangat strategis dalam menggerakkan perekonomian nasional? Pengembangan UMKM menjadi sangat strategis dalam menggerakkan perekonomian nasional, mengingat kegiatan usahanya mencakup hampir semua lapangan usaha sehingga kontribusi UMKM menjad isangat besar bagi peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Kenapa menurut Kepala LKPP, UMKK sangat penting untuk meningkatkan ketahanan ekonomi nasional? Kepala LKPP Hendrar Prihadi mengatakan, salah satu kunci ketahanan ekonomi nasional adalah majunya UMKK.
"Harapannya, ketika UMKM bisa bangkit dan tumbuh maka akan mendorong pemulihan ekonomi nasional," kata Menko Airlangga dalam kegiatan Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Ikatan Alumni ITB, Jakarta, Rabu (8/09).
Pemerintah telah melakukan berbagai relaksasi kebijakan untuk mendorong UMKM agar terus tumbuh walaupun pada kondisi pandemi seperti saat ini. Relaksasi kebijakan KUR antara lain peningkatan KUR tanpa agunan tambahan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta.
Lalu tambahan subsidi bunga KUR sebesar 6 persen pada 2020 dan 3 persen pada 2021. Penundaan pembayaran angsuran pokok KUR, perpanjangan jangka waktu dan penambahan limit KUR. Termasuk relaksasi persyaratan administrasi.
"Relaksasi kebijakan KUR tersebut merupakan bukti keberpihakan Pemerintah kepada UMKM agar dapat pulih dan tumbuh cepat di tengah pandemi," kata Menko Airlangga.
Selanjutnya
Tercatat dari Januari hingga 6 September 2021, penyaluran KUR telah terealisasi kepada 4,73 juta debitur dengan nilai mencapai Rp176,92 triliun. Capaian ini merupakan 69,93 persen dari target 2021 sebesar Rp253 triliun atau 62,08 persen dari target perubahan di 2021 sebesar Rp285 triliun.
Pemerintah, kata dia, terus mengupayakan agar KUR dapat dimanfaatkan secara luas bagi masyarakat yang menjalankan usaha produktif. Termasuk usaha rintisan (start-up), untuk menumbuhkan minat kewirausahaan dan mendorong pengembangan usaha hingga naik kelas.
Sinergi Pemerintah dengan anggota Ikatan Alumni ITB merupakan upaya untuk mengakselerasi penyaluran KUR. Khususnya kepada pihak yang akan merintis usaha maupun yang sudah memiliki usaha namun sedang membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya.
Kegiatan tersebut juga merupakan wujud kolaborasi Pemerintah dan lembaga penyalur KUR untuk memberikan informasi dan pemahaman KUR agar penyalurannya dapat dioptimalkan. Hal ini sekaligus merupakan upaya untuk mendorong masyarakat agar dapat bangkit dalam masa pandemi Covid-19 melalui pembiayaan usaha sehingga dapat memperkuat aktivitas ekonominya.
(mdk/bim)