Menko Darmin Soal Kerugian KEK Tanjung Lesung: Pasti Ada Penggantian Asuransi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution angkat suara terkait kerugian pihak pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung pasca bencana tsunami di Banten beberapa waktu lalu. Menurutnya, kerugian KEK tersebut nantinya akan ditanggung melalui sejumlah asuransi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution angkat suara terkait kerugian pihak pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung pasca bencana tsunami di Banten beberapa waktu lalu. Menurutnya, kerugian KEK tersebut nantinya akan ditanggung melalui sejumlah asuransi.
"Saat seperti itu ada asuransinya, pasti ada penggantian asuransi aneh kalau tidak ada, usaha itu pasti adalah, apalagi KEK," kata Menko Darmin saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (26/12).
-
Kapan Taman Kusuma Bangsa diresmikan? Sebelumnya, Taman Kusuma Bangsa diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (12/8) lalu.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
-
Kenapa Kurniawan Dwi Yulianto dipanggil "Kurus"? Pemain yang akrab dipanggil "Ade" dan juga sering dijuluki "Kurus" karena posturnya yang kecil ini lalu kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia dan bermain dengan beberapa tim: PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, PS Pelita Bakrie, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta , Persitara Jakarta Utara, Persela Lamongan,hingga PSMS Medan.
-
Di mana letak Taman Kusuma Bangsa? Terkait posisi, taman ini berada persis di seberang Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN). Jadi, nantinya masyarakat bisa melihat keberadaan gedung IKN dari Taman Kusuma Bangsa.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Apa yang Jenderal Dudung apresiasi di Kampung Pancasila, Banyuwangi? “Luar biasa. Di desa ini ada banyak agama tapi bisa hidup rukun. Inilah cerminan sila-sila Pancasila dalam kehidupan nyata,” kata Jenderal Dudung.
Menko Darmin mengatakan, yang perlu dikhawatirkan adalah nasib dari beberapa warung kecil yang juga ikut hancur akibat sapuan tsunami. Sebab, tidak ada jaminan untuk mendapatkan dana ganti rugi dari pemerintah maupun secara asuransi. "Yang kasihan itu toko-toko warung-warung," imbuhnya.
Terkait kerugian, Menko Damrin mengaku masih akan mendalami dan melakukan pengecekan lebih jauh bersama dengan Kementerian Lembaga lainnya . "Kita ada mekanismenya untuk mengecek (kerugian) itu, kan kita ada sekretariat KEK, mereka pasti cek, saya baru masuk sekarang, nanti saya cek kalau mau tahu lebih banyak," kata Menko Darmin.
Seperti diketahui, PT Jababeka Tbk selaku pihak pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung menderita kerugian sebesar Rp 150 miliar akibat terjangan tsunami Banten. CEO PT Jababeka Tbk, Setyono Djuandi Darmono, memperkirakan ada sekitar 30 persen bangunan milik BWJ yang rusak akibat sapuan tsunami.
"Yang dikelola PT Banten West Java itu gedungnya kurang lebih 30 persen rusak, yang 70 persen tinggal dibersihkan tinggal diperbaiki lagi. Tapi itu juga baru pandangan mata, belum dihitung secara detail," jelasnya di Menara Batavia, Jakarta, Senin (24/12).
Secara kerugian, dia memprediksi butuh sekitar Rp 150 miliar untuk membangun kembali 30 persen gedung-gedung yang rusak tersebut. "Kalau perlu dibangun kembali, gedung-gedung itu perlu barangkali kurang lebih Rp 150 miliar," ucap dia.
Baca juga:
Adhi Karya Bantu Korban Tsunami Lampung dan Banten Rp 755 juta
Mahalnya Biaya Pemulangan Jenazah di RSUD Serang juga Dikeluhkan Warga
Penumpang Kapal Feri Menurun Drastis Pasca Tsunami Selat Sunda
Ormas Islam Diimbau Bantu Korban Tsunami Selat Sunda
CPI Serahkan Bantuan Untuk Korban Tsunami Selat Sunda