Menko Darmin yakinkan penguatan Dolar kini berbeda dengan krisis 1998, ini alasannya
Menko Darmin mengatakan, meski nilai tukar Rupiah sama-sama tembus kisaran Rp 14.000, namun posisi awal Rupiah jauh berbeda. Pada 1998, Rupiah tembus Rp 14.000 setelah sebelumnya berada di posisi Rp 2.800 per Dolar Amerika Serikat (USD). Saat ini kondisi ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan pada 1998.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, meminta masyarakat untuk tidak membandingkan nilai tukar Rupiah saat ini dengan saat krisis 1998. Sebab, menurut dia, kondisinya sangat jauh berbeda.
Menko Darmin mengatakan, meski nilai tukar Rupiah sama-sama tembus kisaran Rp 14.000, namun posisi awal Rupiah jauh berbeda. Pada 1998, Rupiah tembus Rp 14.000 setelah sebelumnya berada di posisi Rp 2.800 per Dolar Amerika Serikat (USD).
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Mengapa nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar di era Soeharto? Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
"Gini deh, jangan dibandingkan Rp 14.000 sekarang dengan 20 tahun lalu. Sekarang dari Rp 13.000 ke Rp 14.000. Tahun 2014, dari Rp 12.000 ke Rp 14.000. Maksud saya, cara membandingkan juga, ya dijelaskan lah," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/9).
Dia mengaku heran dengan pihak-pihak tertentu yang selalu membanding-bandingkan nilai tukar Rupiah saat ini dengan saat krisis. "Saya heran itu ada artikel di salah satu pers internasional yang membandingkan itu tembus angka terendah 1998-1999. Eh persoalan tahun 1998 itu enam kali lipat itu," kata dia.
Menko Darmin menyatakan, saat ini kondisi ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan pada 1998. Meski diakui saat ini Indonesia juga punya permasalahan yaitu soal transaksi berjalan yang defisit.
"Kita fundamental ekonomi masih oke. Kelemahan kita hanya transaksi berjalan yang defisit. Berapa? 3 persen. Lebih kecil dari 2014 yaitu 4,2 persen. Masih lebih kecil dari Brasil, Turki, Argentina, itu lah. Betul, kita lebih kecil. Coba yang lain, inflasi. Di Argentina berapa? Sekarang 30 persenan, setahun yang lalu 60. Kita gimana? Malah deflasi. Pertumbuhan, oke kita 5 koma persen," jelas dia.
Oleh sebab itu, jika dilihat dari sisi mana pun, lanjut dia, kondisi ekonomi Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan 1998.
"Dilihat dari sudut mana pun. Meski pun kita ada defisit transaksi berjalan, ini bukan penyakit baru. Dari 40 tahun yang lalu transaksi berjalan ini defisit. Memang ini agak besar tapi enggak setinggi 2014, tahun 1994-1995, tidak setinggi 1984. Tolong membacanya, membandingkannya yang fair," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pengusaha: Harga bahan pokok melambung tinggi saat ini karena Rupiah melemah
Rupiah melemah tajam, pemerintah diminta kebut realisasikan perjanjian dagang bebas
Sandiaga ingin rakyat sadar ekonomi tengah 'lampu kuning' dan akan buat hidup susah
Sandiaga soal Dolar kian perkasa: Ekonomi keteteran karena semua fokus Pilpres 2019
Nilai tukar Dolar sentuh Rp 14.800, money changer ini masih sepi pengunjung
Nilai tukar Rupiah tembus Rp 14.800 per USD, terendah sejak krisis 1998
5 Fakta di balik pelemahan Rupiah yang capai titik terendah baru Rp 14.700 per USD