Menko Luhut Kesal Belanja APBN Banyak untuk Produk Impor
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, kembali mengkritisi anggaran belanja barang dan modal pemerintah yang masih banyak untuk impor. Bahkan 80 persen dari anggaran yang seharusnya bisa dibelanjakan di dalam negeri, justru untuk impor.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, kembali mengkritisi anggaran belanja barang dan modal pemerintah yang masih banyak untuk impor. Bahkan 80 persen dari anggaran yang seharusnya bisa dibelanjakan di dalam negeri, justru untuk impor.
Menko Luhut mengatakan ada Rp 1.300 triliun dari APBN untuk belanja barang dan modal. Dari jumlah tersebut, sekira 80 persen dari Rp 480 triliun sebenarnya bisa dibelanjakan di dalam negeri.
-
Apa yang menjadi tujuan utama dari penerapan APBN? Sebagai salah satu unsur penting dalam perekonomian negara, tentu APBN diadakan dengan fungsi dan tujuan yang jelas.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan APBN? Di mana pemerintah harus bertanggung jawab atas semua pendapatan dan pengeluaran kepada rakyat, di mana rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
-
Bagaimana AKBP Ichsan Nur menerima penghargaan? Melalui video singkat milik akun TikTok @pujiprayitno_21, AKBP Ichsan Nur berbagi momen bahagia. Dia baru saja mendapat piagam Bintang Nararya dari Presiden. Piagam tersebut nampak diberikan langsung oleh salah satu anak buah di lokasi tugas.
-
Bagaimana ANBK dilakukan? Pelaksanaan AN menggunakan sistem berbasis komputer, sehingga disingkat dengan ANBK yang menggunakan moda tes dengan pilihan moda daring (online) ataupun semi daring (semi online) sesuai dengan ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah atau daerah masing-masing.
-
Kenapa ANBK dilakukan? Pemerintah Indonesia melakukan perbaikan dan evaluasi pendidikan dengan cara pemetaan mutu melalui program asesmen nasional (AN).
-
Apa itu ANBK? ANBK adalah Asesmen Nasional Berbasis Komputer, program yang dirancang untuk menilai mutu tiap satuan pendidikan seperti Sekolah, Madrasah atau kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.
"Tapi yang terjadi sekarang mungkin hampir 80 persen lebih itu kita belanjakan ke luar negeri," kata Menko Luhut saat mengunjungi PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (PT. YPTI) di Sleman, Yogyakarta (19/5).
Jadi sebenarnya, menurut Menko Luhut, ada dana Rp 300 triliun yang bisa dibelanjakan di dalam negeri dan sekaligus bisa membentuk investasi di industri. Sebab, ratusan triliun tersebut diklaim bisa menghasilkan jutaan lapangan kerja.
"Kalau kita letakkan USD 22 miliar atau Rp 300 trilunan kurang lebih, itu menciptakan lapangan kerja bisa jutaan," sambungnya.
Oleh sebab itu, Menko Luhut mengimbau Kementerian dan Lembaga untuk meningkatkan belanja produk dalam negeri. Salah satunya contohnya dengan memanfaatkan berbagai produk dalam negeri yang dibuat oleh PT. YPTI.
Selanjutnya
Kementerian Perindustrian juga terus mendukung penggunaan produk dalam negeri, khususnya di sektor manufaktur. Langkah ini dilakukan untuk mendongkrak program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) sebagai upaya menekan impor.
PT. YPTI merupakan perusahaan manufaktur yang berdiri sejak 1999. Perusahaan ini telah mengimplementasikan program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri dengan mengembangkan welcab Toyota Sienta (alat bantu disabilitas), komponen pembangkit listrik, alat kesehatan (ventilator dan GeNose C19), mesin perkakas (CNC Milling) serta alat peraga pendidikan untuk sekolah vokasi.
Pengembangan alat kesehatan yaitu ventilator dan GeNose C19 bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada. PT. YPTI berperan pada produksi komponen mekanik dan plastik pada GeNose C19.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)