Menko Luhut: Pemulihan Ekonomi Berjalan Lebih Cepat Dibanding Proyeksi Pemerintah
Indikator lainnya, indeks belanja masyarakat membukukan level tertinggi sejak pandemi. Hal ini tercermin dari Survei Mandiri Institute.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim proses pemulihan ekonomi Indonesia berjalan cepat dari proyeksi pemerintah. Hal ini tercermin dari realisasi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen pada kuartal IV-2021 lalu.
Selain itu, realisasi investasi mampu tumbuh double digit pada kuartal IV-2021. Yakni, mencapai 12,5 persen.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
"Serta tingkat kemiskinan dan pengangguran menurun," ujar Luhut dalam dalam Minister Talk di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI), Depok (12/4).
Indikator lainnya, indeks belanja masyarakat membukukan level tertinggi sejak pandemi. Hal ini tercermin dari Survei Mandiri Institute.
Menko Luhut menyampaikan, keberhasilan untuk mempercepat pemulihan ekonomi disebabkan penanganan pandemi Covid-19 yang berjalan baik. Dalam waktu kurang dari 3 bulan, kasus harian telah menurun tajam.
"BOR Rumah Sakit pada tingkat yang rendah, yaitu sebesar 4 persen, positivity rate di bawah standar WHO, yakni 1,2 persen," bebernya.
Vaksinasi Covid-19
Selanjutnya, vaksinasi Covid-19 juga berjalan baik. Di mana, Indonesia berada di peringkat 4 dunia jumlah vaksinasi Covid-19 terbanyak di dunia dengan rincian dosis pertama 95 persen, dosis kedua 78 persen, dan dosis ketiga 13 persen.
Di akhir pemaparannya, Menko Luhut menyampaikan bahwa Indonesia telah menunjukkan dapat menyelesaikan sejumlah masalah perekonomian dengan cukup baik. Dalam delapan tahun terakhir, Indonesia telah mentransformasi ekonomi menjadi lebih efisien, maju, dan tidak bergantung pada komoditas.
Luhut berharap Indonesia terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi. Antara lain melalui pengembangan sumber daya manusia dan Research and Development (R&D).
"Hal ini untuk mendorong inovasi serta Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan pascapandemi untuk mencapai visi menjadi negara maju pada tahun 2045," tutupnya.
(mdk/idr)