Menko Luhut: Pencairan Dana Revitalisasi Sungai Citarum Tidak Terlambat
Menurut Luhut, pencairan tahap pertama anggaran tersebut akan terjadi sesuai tepat waktu atau on schedule, yakni pada tanggal 15 Maret 2019.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan memastikan pencairan anggaran untuk revitalisasi sungai Citarum tidak ada yang terlambat.
Seperti diketahui, pemerintah pusat akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 640 miliar untuk program revitalisasi Sungai Citarum.
-
Dimana letak awal sungai Citarum? Titik nolnya berada di kawasan Situ Cisanti, Kecamatan Kertasari.
-
Kapan Danau Maninjau terbentuk? Asal usul Danau Maninjau ini bisa terbentuk adalah akibat dari erupsi vulkanik dari Gunung Sitinjau yang terjadi pada 52.000 tahun silam. Erupsi tersebut membentuk sebuah kaldera yang dari waktu ke waktu berubah menjadi sebuah danau.
-
Apa bukti bahwa orang Sunda di zaman dulu menggantungkan hidup di Sungai Citarum? Sungai Citarum, jadi titik awal peradaban orang Sunda zaman dahulu.
-
Bagaimana Sungai Lobang terbentuk? Dihimpun dari beberapa sumber, Sungai Lobang ini awalnya terbentuk dari letusan bawah tanah yang berubah menjadi mata air. Usia dari lubang tersebut diperkirakan sudah mencapai ratusan tahun.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Danau Maninjau? Danau Maninjau berarti "Pemandangan" atau "Peninjauan" dalam Bahasa Minangkabau. Ia termasuk dalam kategori danau kaldera yang terbentuk dari letusan gunung berapi.
"Dana sungai Citarum tidak ada anggaran yang terhambat," kata dia saat ditemui di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jakarta, Kamis (21/2).
Menurut Luhut, pencairan tahap pertama anggaran tersebut akan terjadi sesuai tepat waktu atau on schedule, yakni pada tanggal 15 Maret 2019.
"Sesuai schedule. Untuk sungai Citarum Insya Allah 15 Maret 2019, sudah turun anggaran tahap pertama," jelas dia.
Sebelumnya, Anggaran revitalisasi Sungai Citarum sebesar Rp 600 miliar dari pemerintah pusat belum juga cair. Padahal, dana tersebut dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan logistik.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku sudah menanyakan langsung kepada Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. Pemerintah Provinsi Jabar sudah tidak memiliki anggaran khusus untuk pembenahan Sungai Citarum.
"Jadi saya sudah nagih ke Pak Luhut. Pak Luhut bilang paling telat pertengahan Maret semua sudah cair. Sehingga kerepotan-kerepotan khususnya TNI yang sudah bekerja tapi kurang logistik bisa diselesaikan," kata Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (18/2).
Pria yang akrab disapa Emil ini tidak menjelaskan alasan keterlambatan pencairan dari pemerintah pusat. Namun, dia berharap anggaran tersebut bisa segera turun untuk menjalankan sejumlah proyek revitalisasi di Sungai Citarum.
Desakan terkait anggaran ini sebelumnya diutarakan Kepala Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Bambang Rianto. Apalagi, kebutuhan untuk operasional bagi TNI yang bertugas sangat diperlukan. Dari Rp 600 miliar yang akan diturunkan, setengahnya dialokasikan untuk TNI. Sisanya untuk kebutuhan perbaikan, pembelian alat berat, dan untuk alat pemusnah sampah.
"Kami kemarin menanyakan ke Kementerian PU. Terutama yang dana untuk TNI ya. Jadi kita lagi nunggu. Kita monitor terus," ujar Bambang, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (14/2).
Pemprov Jabar sedang menunggu hasil koordinasi antara Kementerian PUPR DAN Kementerian Keuangan. Dia berharap, secepatnya anggaran tersebut dapat turun sehingga penataan Sungai Citarum bisa segera digenjot.
"Ini kita push terus, kita tanya ke Kementerian PU untuk mempercepat," katanya.
Baca juga:
Di Depan Luhut, Ridwan Kamil Janji Percantik Citarum Kurang Dari 7 Tahun
70 Persen Pencemaran Sungai Citarum Berasal dari Limbah Domestik
Gubernur Jabar Tagih Anggaran Penataan Citarum ke Luhut Panjaitan
Banjir & Longsor di Sulsel, BNPB Adopsi Konsep Revitalisasi Sungai Citarum
Dorong Citarum Harum, Mentan Bantu 3 Juta Batang Bibit Kopi
Ridwan Kamil Sebut Wajah Sungai Citarum Baru Nanti Bakal Viral