Menko Luhut ungkap kerap beda pendapat dengan menteri
Menko Luhut ungkap kerap beda pendapat dengan menteri. Menko Luhut menegaskan perbedaan pendapat wajar dalam satu kelembagaan. Hal tersebut dibutuhkan supaya setiap keputusan dapat dilihat dari sudut pandang lain yang dimiliki oleh rekan kerjanya. Dia membantah isu ketidakharmonisan dengan empat kementerian dibawahnya.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, membantah isu ketidakharmonisan dirinya dengan empat kementerian di bawah naungannya. Seperti diketahui, Menko Luhut sering kali berbeda pendapat dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengenai beberapa kebijakan penanganan illegal fishing.
Adapun empat kementerian di bawah kepemimpinan Kemenko Maritim adalah Kementerian Pariwisata, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Tidak ada yang bandel, beda pendapat boleh lah. Ini kita bicara semua harus terintegrasi. Pariwisata Oke. Di perikanan ya memang sedikit, ada sedikit masalah. Tapi oke kok, tenggelamin kapal sudah. Tapi kan tidak cukup hanya tenggelamin kapal," ujar Menko Luhut di Gedung BI, Jakarta, Rabu (26/7) malam.
"Perhubungan bagus, kerja bagus. Untuk energi, saya bilang sama Jonan tidak bisa gini-gini kita harus dengar bagaimana pendapat dari bawah. Tapi di sana tertib kok, semuanya kita ajak kerja sama," tambahnya.
Menko Luhut menegaskan perbedaan pendapat wajar dalam satu kelembagaan. Hal tersebut dibutuhkan supaya setiap keputusan dapat dilihat dari sudut pandang lain yang dimiliki oleh rekan kerjanya.
"Semuanya bagus. Beda beda pendapat itu wajar lah. Suami-istri saja bisa beda pendapat. Tapi kan tidak boleh cuma ribut, kita harus terintegrasi mengambil keputusan," jelasnya.
Namun demikian, Menko Luhut mengaku mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo mengganti beberapa menteri yang tidak bisa diajak bekerja sama memajukan perekonomian negara. "Kabinet itu bagus kok. Semua terintegrasi. Bahkan tadi Pak Presiden bilang kalau tidak benar ganti saja pak," pungkasnya.