Menperin Airlangga Optimis Industri Makanan dan Minuman Tumbuh 9 Persen Tahun Ini
Tahun ini, industri makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil (TPT), serta alas kaki siap untuk menanamkan modalnya total sebesar Rp 79 triliun. Industri makanan dan minuman akan menggelontorkan investasi Rp 63 triliun, naik 11 persen dari 2018.
Kementerian Perindustrian memproyeksikan industri makanan dan minuman dapat tumbuh di atas 9 persen pada tahun ini. Optimisme tersebut didorong oleh banyaknya investasi di sektor industri makanan dan minuman.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, industri makanan dan minuman juga akan diarahkan untuk berorientasi ekspor.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Mengapa Desa Kemudo memutuskan untuk mengelola limbah industri? Agar bisa bermanfaat, pihak desa kemudian mengolahnya menjadi kerajinan meubel yang cantik dan mampu diserap pasar.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto meyakinkan para pengusaha AS tentang iklim investasi di Indonesia? Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan," tanggap Menko Airlangga.
"Pemerintah akan terus menggenjot kinerja dan menarik investasi sektor industri berorientasi ekspor dan substitusi impor," kata Menperin Airlangga.
Tahun ini, industri makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil (TPT), serta alas kaki siap untuk menanamkan modalnya total sebesar Rp 79 triliun. Industri makanan dan minuman akan menggelontorkan investasi Rp 63 triliun, naik 11 persen dari 2018.
Kemudian industri alas kaki dan TPT menyiapkan investasi masing-masing Rp 2,8 triliun dan Rp 14 triliun, melonjak hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Pemerintah menjadikan subsektor industri padat karya tersebut sebagai motor pertumbuhan manufaktur serta penyumbang ekspor pengolahan nonmigas yang signifikan.
Pada 2018, ekspor nonmigas tercatat di angka 130 miliar dolar AS atau naik sebesar 3,98 persen dibanding 2017.
"Pada 2018, kontribusinya mencapai 72,25 persen. Selama ini memang industri menjadi penyumbang terbesar. Selain itu, artinya bahwa produk-produk industri manufaktur dalam negeri sudah banyak berbicara di level global," ujarnya.
Kemenperin juga mencatat, investasi di sektor industri manufaktur terus tumbuh signifikan.
Pada 2014, penanaman modal masuk sebesar Rp195,74 triliun, kemudian naik mencapai Rp222,3 triliun di 2018.
Peningkatan investasi ini mendongkrak penyerapan tenaga kerja hingga 18,25 juta orang di 2018, yang berkontribusi sebesar 14,72 persen terhadap total tenaga kerja nasional.
"Dari 2015 ke 2018, terjadi kenaikan 17,4 persen dan ini diperkirakan bisa menambah lagi penyerapan tenaga kerjanya di tahun 2019 seiring adanya realisasi investasi," ujarnya.
Kemenperin menargetkan, sepanjang 2019 pertumbuhan industri manufaktur dapat mencapai 5,4 persen.
Subsektor yang diperkirakan tumbuh tinggi, antara lain industri makanan dan minuman, industri permesinan, industri tekstil dan pakaian jadi, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, serta industri barang logam, komputer dan barang elektronika.
Baca juga:
Usai Pemilu 2019, Menteri Airlangga Optimistis Kinerja Industri Semakin Baik
IIS Dinilai Jadi Roadmap Pengembangan Industri RI Berbasis Teknologi
5 Fakta di Balik Pembangunan Taman Halal Oleh Pemerintahan Jokowi
Selain Jakarta, Taman Halal Juga Akan Dibangun di Jawa Barat
Tekan Impor, GAPPMI Dorong Investasi Pabrik Petrokimia
Penerapan Industri 4.0 Bakal Tekan Biaya Produksi Hingga 40 Persen