Menperin: Di tangan anak muda, kopi jadi industri kreatif
Produksi kopi di Indonesia mencapai rata-rata sebesar 685 ribu ton per tahun.
Produksi kopi di Indonesia mencapai rata-rata sebesar 685 ribu ton per tahun. Dengan menguasai 8,9 persen produksi kopi dunia, Indonesia menjadi negara penghasil keempat terbesar. Itu setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia.
Demikian diungkapkan Menteri Perindustrian Saleh Husin, dalam siaran pers, Sabtu (28/5).
-
Di mana Kedai Kopi Berbagi berlokasi? Kedai Kopi Berbagi yang berlokasi di Margahayu, Jalan Mars Utara III, Kota Bandung ini begitu menginspirasi.
-
Bagaimana Dul Coffe meracik kopinya? Dull Coffee menyajikan kopi yang kita roasting sendiri dengan menggunakan biji kopi Gayo dan Temanggung. Sehingga cita rasa kopinya pun autentik dengan aroma yang khas. Apalagi di sini pelanggan dapat melihat langsung proses pembuatan kopi yang mereka pesan,” ujar Abdul.
-
Kapan kopi mulai populer di Indonesia? Namun, seiring berjalannya waktu, kopi semakin populer di kalangan rakyat biasa dan menjadi bagian dari budaya minum teh dan kopi di Indonesia.
-
Kapan kopi instan mulai populer di Indonesia? Kopi instan merupakan jenis kopi yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Harganya yang murah dan pembuatannya yang mudah, membuatnya banyak disukai.
-
Apa saja kreasi kopi yang sempat populer di Indonesia? Sebagai minuman yang populer hingga saat ini, ternyata ada beberapa tren seputar kopi yang sempat ramai diikuti oleh masyarakat Indonesia. Selain memiliki rasa segar dan gampang dibikin, ternyata alasan populernya aneka kreasi minuman tersebut adalah terletak pada keunikan yang masing-masing miliki. Mau tahu apa saja kreasi kopi tersebut?
-
Kapan harga kopi Temanggung mengalami kenaikan yang signifikan? Baru-baru ini, harga kopi di Temanggung mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Bahkan kenaikannya mencapai 300 persen.
Produksi melimpah itu menjadi modal untuk menggenjot perekonomian. Terbukti pertumbuhan konsumsi kopi olahan di dalam negeri meningkat lebih dari 7 persen per tahun.
Sedangkan penjualan ke pasar luar negeri lebih manis lagi. Pada 2015 ekspor kopi olahan tercatat USD 356,79 juta, meningkat 8 persen dibanding tahun sebelumnya. Ekspor yang meliputi kopi instan, ekstrak, esens dan konsentrat itu menyebar ke Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, China, dan Uni Emirat Arab.
"Gaya hidup mendorong volume dan pola konsumsi. Pemilik pabrik terus merilis produk terbaru. Yang untung petani dan pengolah kopi. Sedangkan konsumen seperti dimanjakan oleh banyaknya pilihan," kata Saleh.
"Kopi, di tangan anak muda menjadi industri kreatif. Dari produknya hingga iklan dan desain kafe, semuanya menjadi bernuansa segar dan ‘muda’. Saya juga salut pada barista yang menyajikan menu kopi khas Indonesia karena turut mempromosikan kopi Tanah Air."
Saleh mengungkapkan belasan kopi khas Indonesia yang sudah dikenal dunia. Diantaranya, kopi luwak, Arabika Gayo, Sumatera Arabika Simalungun Utara, Robusta Lampung, Arabika Java Preanger.
Kemudian, Java Arabika Sindoro-Sumbing, Arabika Ijen Raung, Arabika Kintamani Bali, Arabika Kalosi Enrekang. Lalu, Arabika Toraja, Arabika Flores Bajawa, Liberika Tungkal Jambi, dan Robusta Semendo asal Sumatera Selatan.
(mdk/yud)