Menperin minta Disperindag bina 'Kusrin' di daerah lain
"Disperindag daerah harus mengindentifikasi orang-orang yang punya inovasi dan kreativitas tinggi."
Menteri Perindustrian Saleh Husin mendorong Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setiap kota di Indonesia untuk membina masyarakat yang mampu mempunyai inovasi dan kreativitas. Hal ini berkaca dari Kusrin yang mampu membuat televisi merek lokal.
"Makanya salah satu adalah karena Kemenperin tidak punya tim intelijen. Misalnya ada satu orang yang bisa bikin ini di Lhokseumawe, kan enggak mungkin tahu. Nah itu pentingnya peran dari teman-teman Disperindag daerah masing-masing untuk dapat mengindentifikasi orang-orang yang punya inovasi dan kreativitas tinggi ini diarahkan, dibina," ujar Saleh usai Rapat Koordinasi (Rakor) di Kementerian Koordinator(Kemenko) Perekonomiaan, Jakarta, Senin (25/1).
-
Siapa yang membuat video Jakarta di masa depan? Seorang content creator TikTok bernama @fahmizan membuat gambaran kota Jakarta di masa depan.
-
Apa masalah yang dialami oleh TV? Salah satu masalah yang mungkin Anda temui adalah kondisi TV layar mati ada suara. Ini biasanya ditandai dengan suara tayangan yang terdengar jelas, namun layar TV tidak menampilkan gambar apa pun.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Mengapa munculnya stasiun televisi swasta membawa dampak besar di industri pertelevisian Indonesia? Namun, dengan perkembangan teknologi dan tuntutan akan variasi program, masyarakat mulai menginginkan adanya pilihan yang lebih beragam. Hal ini mendorong lahirnya stasiun televisi swasta seperti RCTI, SCTV, ANTV, dan Indosiar.
Saleh menjelaskan terkait perihal sistem pembinaan, semuanya diserahkan pada dinas daerah untuk melakukan upaya pelabelan Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Kan mereka yang tahu. Kan mereka akan koordinasi dengan kemenperin untuk dapat dibina, sehingga mereka mempunyai SNI. Kan orang yang seperti Pak Kusrin ini banyak," katanya.
Saleh mengakui kalau selama ini, pihaknya tidak memiliki utusan hingga ke daerah tanpa melalui dinas-dinas terkait. Dia menegaskan kalau tugas dan fungsi dinas untuk merangkul potensi-potensi industri kratif yang ada.
"Tapi kan biasanya ada pembinaan dari Disperindag di daerah-daerah. Nah ini yg perlu dan kami mengimbau pada Disperindag ini untuk dapat identifikasi potensi yang dimiliki warganya keahlian-keahlian dan kreativitas-kreativitas yang dimiliki seperti pak kusrin. Kalau enggak kan, tanpa mereka informasikan, kita enggak tahu. Kita kan enggak punya perwakilan daerah," tutupnya.
Seperti diketahui, Muhammad Kusrin dan istrinya, Siti Aminah, diterima Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. Kusrin merupakan perakit televisi dari barang bekas asal Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Bukan tanpa sebab Kusrin menemui orang nomor satu di Tanah Air itu. Kepada Jokowi, Kusrin minta agar hasil karyanya bisa dipatenkan.
"Saya minta kepada Pak Presiden minta tolong agar merk saya ini dipatenkan. Itu saja," kata Kusrin di Istana, Jakarta, Senin (25/1).
Televisi buatan Kusrin diberi label 'Maxreen'. Barangnya berupa TV tabung berukuran 14 inchi, terbungkus dalam kardus berlabel SNI dan dilengkapi dengan remote dan kartu garansi selama 1 tahun.
Kusrin menjelaskan, dalam satu bulan dirinya mampu merakit dan memasarkan TV buatannya sebanyak 4.000-5.000 unit. Ke depannya, suami Siti Aminah itu berencana membuka cabang kantor pemasaran di beberapa kota besar.
"Rencana mau buka cabang untuk pemasarannya. Nanti di Jawa Timur, Jawa Barat dan DIY (Yogyakarta)," ucapnya.
Untuk sementara, televisi rakitan Kusrin baru menghasilkan TV tabung dengan besar 14 inchi. Tidak menutup kemungkinan, Kusrin akan merakit TV yang lebih canggih seperti LED dengan beragam ukuran.
"Rencananya sudah ada dan bahan bakunya sudah siap semua, tinggal merakit saja. Permintaannya masih banyak yang tabung untuk kalangan ke bawah," tandasnya.
Saat menerima Kusrin dan istrinya, Presiden Jokowi didampingi Menteri Perindustrian Saleh Husein dan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi. Jokowi terlihat terkejut ketika melihat hasil karya televisi buatan Kusrin.
"Jadi Presiden cukup terkejut, ternyata produk yang dibuat oleh Pak Kusrin dari sisi profesional sudah jadi standard untuk bisa dikomersilkan. Kardus pun sudah pakai brand," jelas Johan.
"Jadi disampaikan oleh Mas Kusrin bahwa tahapan-tahapan untuk memperoleh perizinan sudah dipenuhi. Sehingga, dikeluarkanlah standard SNI, karena Mas Kusrin sudah memenuhi persyaratan-persyaratan yang diperlukan," tambahnya.
(mdk/idr)