Menperin: Pekerja Linting SKT adalah Pahlawan Industri Indonesia
Dalam dua minggu terakhir, Airlangga, yang memimpin Kementerian Perindustrian sejak Juli 2016 ini, telah menemui sekitar 8.000 pekerja linting SKT yang tersebar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menyebut bahwa ratusan ribu para pekerja linting sigaret kretek tangan (SKT), yang banyak tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah pahlawan industri di Indonesia. Mereka turut berkontribusi dalam menyumbangkan penerimaan cukai bagi negara, yang pada tahun 2018 mencapai Rp 153 triliun.
"Ibu-ibu merupakan pejuang industri. Di dalam setiap rupiah (yang disumbangkan ke negara), ada usaha, kerja keras, dan keringat ibu-ibu. Oleh karena itu, ibu-ibu adalah pahlawannya industri," kata Airlangga di sela-sela acara silaturahim dengan para pekerja linting di pusat fasilitas produksi PT HM Sampoerna Tbk di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/3).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Kapan Kerajinan Lak mulai diproduksi? Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kerajinan Lak lahir saat masa Dinasti Ming.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Mengapa Desa Kemudo memutuskan untuk mengelola limbah industri? Agar bisa bermanfaat, pihak desa kemudian mengolahnya menjadi kerajinan meubel yang cantik dan mampu diserap pasar.
-
Siapa yang berperan dalam mendorong inovasi dan industri berkelanjutan? Mendorong inovasi dan industri berkelanjutan dapat menciptakan peluang bisnis baru.
-
Bagaimana dampak cukai rokok terhadap industri hasil tembakau? "Kita dibatasi produksinya, tapi di lain pihak rokok ilegalnya meningkat. Kalau rokok ilegal menurut informasi dari kawan-kawan Kementerian Keuangan, itu hampir 7 persen. Kalau itu ditambahkan kepada produksi yang ada, pasti akan tidak turun," tuturnya.
Dalam dua minggu terakhir, Airlangga, yang memimpin Kementerian Perindustrian sejak Juli 2016 ini, telah menemui sekitar 8.000 pekerja linting SKT yang tersebar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menekankan pentingnya industri hasil tembakau yang telah menopang perekonomian Indonesia. Industri ini dipandang mampu menyerap tenaga kerja yang banyak. Data Kemenperin, industri yang telah eksis selama lebih dari satu abad ini melibatkan sekitar enam juta tenaga kerja di Indonesia.
Tak hanya itu, industri rokok juga dinilai sebagai sektor yang berorientasi ekspor sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi. Pada 2018 lalu, nilai ekspor rokok dan cerutu meningkat 2,98 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar USD 904,7 juta.
Baca juga:
Tingkatkan Cukai Hasil Tembakau, Pemerintah Perketat Penindakan Hukum
Jumlah Rokok Ilegal di RI Diklaim Lebih Kecil Dibanding Malaysia dan Singapura
Bea Cukai Beberkan Alasan Kenaikan Cukai Rokok Tak Terealisasi Tahun ini
Peneliti: 30 Persen Perokok Akan Berhenti Jika Harga Rokok Naik 50-100 Persen
Riset: Hanya 2 Persen Temuan Rokok Ilegal di 6 Kabupaten
Alasan HM Sampoerna Belum Pasarkan Iqos di Indonesia