Menteri Arifin Tasrif Jawab Isu Pertalite Bakal Dihapus 2024, Ini Penjelasan Lengkapnya
Dalam hal ini, Arifin memberikan beberapa catatan dari wacana yang berkembang di publik.
Dalam hal ini, Arifin memberikan beberapa catatan dari wacana yang berkembang di publik.
- Cegah Kekerasan di Pesantren, Wapres Ma’ruf Wacanakan Pembentukan Dewan Kiai
- Jelang Purna Tugas, Wapres Ma'ruf Amin Titip Dana Wakaf Dikelola untuk Kesejahteraan Rakyat
- Menteri Arifin Bantah Penjualan Pertalite Dibatasi Mulai 17 Agustus, Ini Alasannya
- Mengenal Tari Rapa'i Geurimpheng, Kesenian Tradisional Pesisir Timur Aceh yang Penuh Nilai Islam
Menteri Arifin Tasrif Jawab Isu Pertalite Bakal Dihapus 2024, Ini Penjelasan Lengkapnya
Menteri Arifin Tasrif Jawab Isu Pertalite Bakal Dihapus 2024
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif angkat suara terkait rencana pemerintah menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.
Menurutnya, Pertalite masih bisa tersedia asalkan subsidinya yang dibayarkan Pemerintah tidak bertambah.
"Ya kalau memang bisa disediakan dengan tidak ada beban tambahan, boleh saja,"
ucap Arifin, menjawab wacana penghapusan Pertalite, di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (15/1).
Dalam hal ini, Arifin memberikan beberapa catatan dari wacana yang berkembang di publik. Pertama terkait konsumsi Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite bakal dibatasi.
Namun dalam hal ini pelaksanaannya masih menunggu revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014.
Kedua, ada program Langit Biru yang dijalankan oleh Pertamina untuk mengusung penggunaan BBM ramah lingkungan.
Salah satunya, mengganti Pertalite menjadi Pertamax Green 92 dengan campuran bioetanol.
Sebelumnya, pada konteks kualitas BBM tadi, Arifin menyinggung soal standar emisi global. Misalnya, penggunaan bahan bakar berstandar Euro 4 dan Euro 5.
Tujuannya untuk mengurangi kontribusi polutan terhadap udara.
Dia turut menyoroti kandungan sulfur yang tinggi pada Pertalite, dan berharap Pertamina bisa menghasilkan BBM yang lebih ramah lingkungan.
“Pertamina kita minta untuk bisa melakukan program rehabilitasi daripada kilang-kilangnya untuk bisa menghasilkan BBM yang lebih bersih, yang lebih ramah lingkungan,” Arifin.
Sebagaimana diketahui pada pertengahan tahun 2023, PT Pertamina (Persero) tengah menjalankan Program Langit Biru.
Perusahaan tersebut berupaya menekan angka emisi karbon dengan menciptakan produk-produk rendah emisi, seperti salah satu produknya yaitu Pertamax.
Kini, Program Langit Biru Pertamina sudah memasuki tahap kedua.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, dalam tahap ini penggunaan BBM yang emisinya masih tinggi seperti Pertalite dihapus.
Upaya pertamina dalam menekan emisi karbon ini nampaknya sejalan dengan pemerintah.
Kementerian ESDM sendiri tengah mewacanakan penghapusan Pertalite dan mengalihkan ke Pertamax. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi polusi udara.
"Aturan KLHK, octane number yang boleh dijual di Indonesia minimum 91," terang Nicke ditulis Kamis (31/8) lalu.
Seperti diketahui, Pertalite saat ini memiliki octane number (RON) 90. Sedangkan Pertamax memiliki RON 92.