Menteri Jonan: Masih ada masyarakat yang tak mau dipasangi listrik
Jonan menjelaskan, ada dua target yang ingin dicapai pemerintah dalam masalah kelistrikan. Pertama, akses listrik kepada seluruh warga negara Indonesia. Namun, ini masih terkendala karena ada saja masyarakat yang tak mau dipasangi listrik. Hal ini terbentur tradisi masyarakat setempat.
Pemerintah saat ini tengah menggenjot distribusi listrik ke seluruh daerah di Tanah Air. Namun, pendistribusian listrik masih menemui banyak kendala, salah satunya tradisi masyarakat yang tak mau dipasangi listrik.
Hal ini disampaikan Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam seminar bertema Indonesia Energy Roadmap di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (25/1).
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Kapan Lembaga Eijkman diresmikan? Wacana tersebut akhirnya terealisasi pada tahun 1992 dan laboratorium mulai beroperasi setahun setelahnya lalu diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Siapa yang membangun jaringan listrik di Yogyakarta? ANIEM mulai membangun jaringan listrik di Kota Yogyakarta pada tahun 1914, tepatnya di kawasan hunian orang Eropa di Kotabaru.
-
Bagaimana Jakarta Electric PLN bisa unggul di set pertama melawan Jakarta Livin Mandiri? Serangan dua pemain asing yaitu Marina Markova dan Katerina Zhidkova membuat PLN unggul 25-19.
Jonan menjelaskan, ada dua target yang ingin dicapai pemerintah dalam masalah kelistrikan. Pertama, akses listrik kepada seluruh warga negara Indonesia. "Diharapkan secepat mungkin semua WNI bisa menikmati akses listrik. Tapi, masih ada saja orang yang tidak mau pasang listrik, padahal ini tersedia," ujar Jonan.
Target pemerintah kedua adalah harga listrik ke masyarakat yang terjangkau. Salah satu caranya, mengembangkan pembangkit listrik dengan bahar bakar yang disesuaikan daerah masing-masing. Jonan mencontohkan, Sumatera Selatan sangat kaya akan batubara. Untuk itu, daerah tersebut dikembangkan PLTU mulut tambang.
"Karena negara kita itu, negara yang geografinya kepulauan jadi tidak semua jenis energi dasar itu bisa digunakan atau efisien digunakan di semua lokasi. Contoh Sumsel, sudah minta bikin PLTU mulut tambang, kalau di situ maunya tenaga surya atau angin, ya bisa asal harganya bisa berkompetisi," jelasnya.
Jonan menambahkan, pemerintah tak akan memberikan insentif dalam pengembangan energi baru dan terbarukan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Sebab, energi terbarukan menjadi fokus serius pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Nantinya, penggunaan energi baru dan terbarukan menjadi 23 persen di 2025 sesuai dengan komitmen pemerintah dalam COP 21 di Paris tahun lalu.
"Pertanyaanya begini dari teman-teman bekerja di bidang EBT, ini perlu ada insentif atau apa, menurut saya tidak, yang perlu itu semangat biar makin lama, makin efisien. Minggu lalu, saya ke Abu Dhabi, misalnya PLTS itu bisa menjual listrik dengan harga USD 2,99 sen per kwh ini. Alamnya beda dan standarnya enggak sama dan misalnya tanah gratis, mungkin kalau direfleksikan semua mungkin harganya USD 6 atau 5 sen (di Indonesia) tapi bukan USD 17 sen," pungkasnya.
Baca juga:
PLN: Rasio elektrifikasi 100 persen di 2024, lebih cepat dari RUPTL
Perusahaan asal Turki jajaki investasi listrik tenaga angin di Aceh
PLN diminta tak ambil keuntungan ganda di proyek PLTGU Jawa 1
Suka tidak suka, PPA proyek PLTGU Jawa 1 harus segera disepakati
Kementerian ESDM diminta turun tangan selamatkan proyek PLTGU Jawa 1