Menteri Rini Resmikan Aplikasi Elektronik BUMN LinkAja
LinkAja memiliki misi untuk memberikan akses layanan keuangan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam rangka mendorong peningkatan inklusi keuangan dan suksesnya Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meluncurkan sekaligus meresmikan layanan keuangan berbasis elektronik LinkAja di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (30/6).
Sebagai hasil dari sinergi berbagai produk keuangan elektronik BUMN, LinkAja memiliki misi untuk memberikan akses layanan keuangan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam rangka mendorong peningkatan inklusi keuangan dan suksesnya Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
-
Kenapa Bukti Transaksi penting? Salah satu fungsinya beserta peran penting bukti transaksi yaitu untuk mencegah munculnya permasalahan keuangan di waktu yang akan datang.
-
Bagaimana Agen BRIlink bisa terhindar dari modus penipuan mengedit struk pembayaran? “Untungnya saya punya rekap. Setiap transaksi pembayaran pasti langsung saya catat,” kata Marjono saat ditemui Merdeka.com pada Kamis (7/3).
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa itu Bukti Transaksi? Bukti transaksi adalah bukti tertulis yang merekam atau mencatat seluruh kegiatan transaksi yang terjadi pada sebuah perusahaan atau suatu bisnis.
-
Apa yang ditawarkan BRImo untuk mempermudah pembayaran pajak hotel, hiburan, dan restoran di Jakarta? BRImo menawarkan kemudahan pembayaran pajak dengan lebih instan. Sebelum membayar pajak menggunakan BRImo, pastikan Anda sudah memiliki aplikasi BRImo, akun BRImo dan Kode Billing.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk mendukung transformasi BUMN? BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
CEO LinkAja Danu Wicaksono mengatakan, salah satu latar belakang didirikannya LinkAja yakni berangkat dari rendahnya inklusi keuangan di Indonesia. Salah satunya disebabkan karena masih banyak masyarakat memilih bertransaksi secara tunai.
Hingga tahun 2018, tercatat sekitar 76 persen transaksi di Indonesia masih didominasi oleh uang tunai sehingga perlu dilakukan pengenalan transaksi non-tunai yang dianggap mampu meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat, yaitu dengan menggunakan uang elektronik sebagai instrumen pembayaran.
"LinkAja sebagai uang elektronik yang dibentuk dari sinergi Telkomsel den 7 BUMN dengan basis nasabah yang besar dan tersebar di seluruh Indonesia diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat," katanya disela-sela peluncuran LinkAja.
Danu menyampaikan ada dua tantangan utama dalam meningkatkan inklusi keuangan yakni melalui kebiasaan masyarakat menggunakan uang tunai dan akses terhadap layanan keuangan yang masih terbatas.
Keduanya menjadi pekerjaan rumah utama LinkAja untuk mencoba memberikan edukasi secara konsisten untuk mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia yang menggunakan uang tunai menjadi non-tunai, serta optimalisasi jangkauan ke seluruh masyarakat Indonesia untuk memberikan layanan keuangan yang efisien.
"Karenanya, kami berupaya untuk menyesuaikan strategi yang kami jalankan dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat sehingga mau berpindah menggunakan layanan uang elektronik dalam bertransaksi sehari-hari," jelasnya.
Danu berharap ke depan LinkAja dapat menjadi agen pembangunan nasional dan membantu visi pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan Indonesia menjadi 75 persen di akhir tahun ini.
Sebagai informasi LinkAja menghadirkan beragam fitur dan layanan transaksi pembayaran di lebih dari 150,000 merchant dan akan terus bertambah. LinkAja juga memiliki titik CICO (Cash In Cash Out) untuk mengisi saldo dan menarik tunai di lebih dari 100,000 titik di seluruh Indonesia, termasuk di minimart (Indomaret, Alfamart, Alfamidi dll), Grapari Telkomsel, puluhan ribu ATM Link Himbara dan jaringan ATM Bersama, dan lebih dari 100 ribu jaringan outlet Mitra LinkAja (MiLA).
Fitur unggulan LinkAja yang baru adalah layanan tarik tunai tanpa kartu debit (hanya dengan menggunakan smartphone) di lebih dari 40 ribu ATM Link Himbara. Ini memungkinkan pengguna untuk melakukan penarikan uang instan tanpa harus membawa kartu. Selain itu,
HcxhLinkAja juga menjadi satu-satunya uang elektronik di Indonesia yang melayani remitansi dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Singapura yang ingin mengirimkan uangnya ke keluarganya di tanah air secara mudah, murah, aman, dan cepat.
"LinkAja ingin menawarkan layanan pembayaran digital yang berbeda dari produk lain yang sudah ada di pasar saat ini, berfokus pada pemenuhan kebutuhan esensial masyarakat," pungkasnya.
Baca juga:
Suntik Modal Rp300 Miliar, BRI Kuasai 19 Persen Saham LinkAja
Gandeng 4 Bank BUMN, LinkAja Rilis Versi Syariah
Kembangkan Industri Halal, BUMN Luncurkan LinkAja Syariah
Lima Juta Nasabah E-Cash Bank Mandiri Telah Pindah ke LinkAja
Masih Terus Diperbaiki, Peluncuran LinkAja Kembali Ditunda
Belum Resmi Diluncurkan, Pengguna Terdaftar LinkAja Diklaim Capai 32 Juta