Menteri Susi kembali ringkus pelaku penyelundupan benih lobster
"Kita baru saja berhasil melakukan penangkapan benih lobster di dua tempat. Satu di Gunung Putri Bogor dan satu lagi di Serang Banten. Jumlahnya 386.000 ekor," kata Menteri Susi.
Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri yang tergabung dalam Satgas benih lobster kembali meringkus pelaku penyelundupan.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Sri Pudjiastuti mengatakan, penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda.
-
Bagaimana cara Susi Pudjiastuti menunjukkan keakraban dengan Prabowo? Baik Prabowo maupun Susi keduanya turun langsung untuk ikut melepas tukik ke laut. Raut bahagia tampak jelas di wajah dua sosok besar tanah air ini. Setelah selesai melakukan kegiatan sosial, Prabowo dan Susi sempat bercengkrama sambil masak bersama. Keakraban keduanya sangat terlihat dalam momen spesial ini.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Kapan Sutiyoso mengundurkan diri dari jabatan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol? Surat pengunduran diri Sutiyoso disampaikan pada 13 Oktober lalu.
-
Kapan Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
"Kita baru saja berhasil melakukan penangkapan benih lobster di dua tempat. Satu di Gunung Putri Bogor dan satu lagi di Serang Banten. Jumlahnya 386.000 ekor," kata Menteri Susi, di kediamannya, Kompleks Menteri Widya Chandra, Jakarta, Rabu (23/5).
Susi mengungkapkan, seharusnya sekarang sudah memasuki musim panen lobster. Namun nelayan kesulitan menangkapnya sebab jumlah lobster di lautan sudah semakin berkurang akibat penyelundupan benur lobster. "Semestinya nelayan-nelayan itu panen lobster bulan September-Oktober. Kalau bibitnya diambilin seperti ini, nelayannya tidak akan panen," ujarnya.
Dalam kesempatan serupa, Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter), Brigjen Pol Fadil Imran mengatakan penangkapan tersebut dilakukan dalam kurun waktu tiga hari.
"Kami melakukan penangkapan di dua titik, yang pertama berjumlah 50.000 ekor, ini TKP nya di ruko Jalan Raya Karadenan Cibinong, Bogor. Ini kemungkinan besar benih lobster ini berasal dari Sukabumi dan sekitarnya, Pelabuhan Ratu," ujarnya.
Dalam penyergapan tersebut, satgas benih lobster berhasil meringkus tiga orang tersangka dan mengamankan semua barang bukti di lokasi. Rute penyelundupan benur lobster disinyalir melalui jalur darat via Sumatera. "Jadi setelah terkumpul di Bogor kemudian ini lewat darat dikirim ke Sumatera."
Selain itu, penangkapan di Bogor juga terjadi di rest area jalan tol. "Tadi pagi dilakukan penangkapan di Jalan Tol Jagorawi rest area KM 21. Jadi kami ikutin kemudian kita pepet dengan menggunakan PJR kemudian kita masukkan ke dalam rest area."
Dalam penangkapan tersebut, diamankan empat orang tersangka dengan jumlah benur lobster yang berhasil diamankan sebanyak 145.758 ekor.
Terakhir, penangkapan dilakukan di Serang siang tadi sekitar pukul 14.00 WIB yang dilakukan oleh Polres Serang dan karantina Merak yang berhasil menangkap pengumpul benur lobster dengan benih lobster sebanyak 243.833 ekor di gudang penampungan di Kota Serang dengan jumlah tersangka empat orang.
"Kita masih mendalami jaringannya karena ini baru satu gudang dan kemungkinan ada gudang berikutnya. Kita itu dihitung total hari ini kita menangkap 386.000 lobster. Kalau Kita konversi nilainya tadi dihitung hidup saja 50 persen ini kita sebetulnya menyelamatkan sumber daya ikan sekitar Rp 150 Miliar."
Dia menegaskan, pihaknya akan terus memburu para pelaku penyelundupan. "Kepentingannya sungguh sangat besar untuk kelangsungan nelayan kita yang pertama, yang kedua untuk kelangsungan ekosistem lobster kita. Sebagaimana kita ketahui mutiara ini sungguh sangat menjadi primadona di dalam perdagangan lobster di dunia di mana negara kita yang tadinya merupakan negara penghasil terbesar sekarang itu disalip oleh negara tetangga kita, Vietnam."
Baca juga:
Menko Darmin panggil Menteri Susi bahas izin lokasi tata ruang laut
4 Pengusaha ini memulai bisnis dari nol, salah satunya Menteri Susi
Menteri Susi diajari Megawati cara jawab soal wacana Jadi Cawapres
'Tanpa Presiden Jokowi, kedaulatan laut RI cuma mimpi'
Jaga kebersihan laut, Menteri Susi contoh Afrika berani larang gunakan kantong kresek