Menteri Susi naikkan tarif kapal kargo agar tak seharga rokok
Dari Rp 8.000 per gross tonnage (GT) kita naikkan menjadi Rp 200.000 per GT.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti berambisi menaikkan pendapatan negara dari sektor kelautan dan perikanan. Tidak tanggung tanggung, Susi menargetkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor ini melonjak hingga 508 persen.
"Kita tingkatkan PNBP sebesar 508 persen. Saat ini masih Rp250 miliar. Tahun depan kita harus dapat Rp 1,27 triliun," ucap Susi di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (7/11).
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kapan Suwardi memulai budidaya belut? Ia sudah menjalankan usaha itu sejak 3 tahun lalu.
-
Apa itu kue ketan? Kue ketan adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki tempat istimewa dalam ragam kuliner nusantara.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan Sujadi memulai budidaya kepiting bakau? Sudah 30 tahun lamanya Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
-
Kapan patung kepala ular raksasa itu ditemukan? 'Kepala' ular raksasa warna-warni muncul dari bawah gedung fakultas hukum di salah satu universitas di Mexico City, Meksiko, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut tahun lalu.
Untuk mencapai target tersebut, Susi akan menaikkan pungutan untuk kapal kargo pengangkut hasil laut Indonesia. Selama ini, pungutan kapal tersebut hanya Rp 8.000 per GT. Susi menyebut angka ini lebih murah dari sebungkus rokok yang dihisapnya.
"Kita mesti dapat itu dari kenaikan tarif kargo. Dari Rp 8.000 per gross tonnage (GT) kita naikkan menjadi Rp 200.000 per GT," tegasnya.
Cara lain untuk meningkatkan pungutan negara adalah dengan menata dan menyetop izin kapal asing baru. Payung hukum untuk kebijakan ini sudah dikeluarkan dan segera diimplementasikan.
"Sekarang data kapal di KKP itu ada 5.300 kapal, 4000 kapal asli Indonesia, 1.300-nya ex (bekas) asing. Yang paling besar kerugian kita itu di ilegal, unreported fishing yang 3 hingga 4 kali lipatnya karena kapal ilegal asing," tutupnya.