Menteri Susi: Tak ada tempat lain senyaman Indonesia untuk bisnis
Iklim bisnis di Indonesia buat nyaman para investor asing.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyebut masyarakat Indonesia sangat berkarakter kuat. Rakyat tak akan mudah terpengaruh paham atau aliran radikal seperti yang terjadi di Suriah dengan kelompok Islamic State Irak and Suriah (ISIS).
"Saya pikir karakter bangsa Indonesia tak terima hal-hal ekstrem, tidak begitu mudah, saya pikir begitu. Untuk masif seperti Suriah, saya pikir Muslim Indonesia tak bisa terprovokasi," ujarnya kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (15/1).
-
Siapa suami dari Susi Pudjiastuti? Anak Susi Pudjiastuti Nadine Kaiser adalah anak dari Susi dan mantan suaminya, Daniel Kaiser, yang berasal dari Swiss.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Apa yang dibicarakan Susi Pudjiastuti dan Anies Baswedan saat bertemu? Tak diketahui apa saja yang dibicarakan keduanya selama melewati sore bersama. Sebelum pulang, Anies dan Susi sempat membahas soal tanaman anggrek yang menghiasi ruangan. Keduanya terlihat sangat seru berdiskusi soal bunga alih-alih membicarakan politik dan pemilu.
-
Dimana letak pulau pribadi milik Susi Pudjiastuti? Pulau yang diberi nama Pulau Susi itu merupakan pemberian warga Nanggroe Aceh Darussalam sebagai bentuk penghargaan terhadap Susi ketika menolong korban tsunami.
-
Apa yang dibudidayakan oleh Sujadi? Sujadi menjelaskan, apartemen bertingkat untuk budi daya kepiting itu dibuat dari bahan sederhana yaitu bambu, kayu, dan jerigen bekas yang kemudian disusun secara bertingkat.
-
Siapa suami Dastia Prajak? Dilansir dari akun Instagram pribadinya, ia diketahui menikah dengan seorang pria bernama Dimas.
Susi mengakui, saat ini masyarakat masih dipengaruhi oleh aksi teror yang terjadi di Sarinah, kemarin. Namun, tak lama lagi kehidupan harus terus dilanjutkan. Apalagi, menurutnya iklim bisnis di Indonesia buat nyaman para investor asing.
"Buat seminggu semua takut, sebulan semua pikir, tapi setelah semua teror hidup terus berjalan, tidak ada tempat senyaman Indonesia untuk bisnis dengan aturan di deregulasi," katanya.
Di sisi lain, bos Susi air ini mengakui dinamika politik belakangan ini ikut mempengaruhi kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang punya semangat memajukan bangsa. "Walaupun Indonesia banyak rintangan tapi kita sudah bergerak cepat setahun, tahun kemarin ragu, tapi melihat presiden situasi politik gaduh-gaduh, pemerintah sangat tenang, saya punya semangat," tuturnya.
Apalagi, lanjut dia selama ini pemerintah mematahkan keraguan banyak pihak. "Saya punya semangat berlimpah, tapi lihat perbandingannya kemarin, jauh lebih baik, lihat kesungguhan dan kekuatan Jokowi memacu saya juga untuk tenang, tidak ragu, walaupun birokrasi sekeliling koordinasi susah, terserah," ungkapnya
"Tegas! Enggak ada ragu Lepas skeptis orang dengan kepemimpinan pak Jokowi terlihat keberanian yang tak terukur. Kepemimpinan presiden luar biasa, fisik dan kesabaran luar biasa," tutupnya.
(mdk/idr)