Minat investasi Korea Selatan di Indonesia tembus Rp 216 triliun
Realisasi investasi Korea Selatan menempati peringkat empat di Indonesia.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat kenaikan minat investasi Korea Selatan di Indonesia. Dari data BKPM periode 22 Oktober 2014 hingga 4 Desember 2015, minat investasi yang teridentifikasi mencapai USD 16 miliar (setara dengan Rp 216 triliun dengan kurs Rp 13.500).
Dari data realisasi investasi yang dikeluarkan oleh BKPM periode Januari-September 2015, Korea Selatan menempati peringkat empat dengan nilai investasi USD 1 miliar dan 1.529 proyek. Posisi Korsel tersebut di bawah Singapura yang menempati posisi teratas USD 3,55 miliar dengan 1.999 proyek, dan Malaysia USD 2,9 miliar dengan 600 proyek serta Jepang yang menduduki peringkat ketiga dengan nilai mencapai USD 2,5 miliar dengan 1.318 proyek. Sedangkan di bawah Korsel tercatat Belanda USD 908 juta dengan 301 proyek.
-
Siapa yang mendorong investasi masuk ke daerah agar berkolaborasi dengan UMKM setempat? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat.
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
-
Bagaimana Kementerian Investasi meyakinkan investor tentang kelanjutan proyek IKN? “Saya tidak melihat dalam waktu yang singkat ini, itu berpengaruh (investasi di IKN),” kata Nurul dilansir Antara, Selasa (4/6).
-
Siapa saja yang hadir dalam kegiatan misi dagang dan investasi di Bengkulu? Bertempat di Hotel Grage Bengkulu, Senin (3/7), kegiatan misi dagang dan investasi ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Daerah Bengkulu Hamkah Sabri, Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, Kepala OPD Jawa Timur dan Bengkulu serta Pimpinan BUMD Jawa Timur lainnya.
"Minat tersebut menjadi perhatian dan prioritas BKPM untuk dapat diarahkan menjadi izin prinsip (komitmen investasi) hingga kemudian bermuara menjadi realisasi investasi," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani dalam siaran pers, Kamis (17/12).
Franky menyebut, Korsel merupakan negara yang penting dalam upaya Indonesia untuk menarik minat investasi asing. "BKPM akan bekerja sama dengan salah satu perbankan utama di Korea Selatan, ini penting untuk memperkuat jaringan bisnis dan menghubungkan investor asal Korea Selatan dengan BKPM," imbuh Franky.
Menurut Franky, bank yang dipilih sebagai mitra kerja sama tersebut merupakan bank yang telah memiliki jaringan operasional di Indonesia sehingga akan memudahkan baik dari sisi kerja sama maupun dukungan pembiayaan ke investor. "Harapannya kerjasama tersebut akan memperkuat aliran investasi dari Korea Selatan ke Indonesia," lanjutnya.
Kerja sama peningkatan FDI dengan Korea Selatan menitikberatkan pada peningkatan investasi pada sektor infrastruktur termasuk jalan, sekolah dan rumah sakit serta sektor industri.
Baca juga:
Indonesia akan fokus rayu Korsel tanamkan investasi
Rahasia Kota Seoul bebas macet dalam 11 tahun, Indonesia harus tiru
Begini tertatanya transportasi umum yang bikin Seoul bebas macet
Pemerintah Korsel dukung kumpul kebo agar angka kelahiran naik