Monitoring Prospek Ekonomi Kuartal IV-2020, Sri Mulyani Harap RI Berangsur Pulih
"Kami terus jaga dan lihat semua indikator baik dari konsumsi, investasi, ekspor dan terutama kalau yang bisa dalam kontrol pemerintah adalah belanja pemerintah," kata Sri Mulyani.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengaku masih memonitoring prospek pertumbuhan ekonomi di Kuartal IV-2020. Dia pun mengharapkan, ekonomi pada kuartal IV dapat berangsur pulih, sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
"Kami terus jaga dan lihat semua indikator baik dari konsumsi, investasi, ekspor dan terutama kalau yang bisa dalam kontrol pemerintah adalah belanja pemerintah," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (26/10).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Rusun Sentra Mulya Jaya membantu penghuninya dalam meningkatkan ekonomi? Jadi memang kita memberikan penyuluhan kepada penghuni yang ada di sini, agar mereka bisa memanfaatkan peluang-peluang dan berusaha untuk menopang ekonomi keluarga nantinya.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana cara Kepala LKPP mendorong UMKK untuk berkontribusi dalam ekonomi Indonesia? Salah satunya dengan memasukan produknya di Katalog Elektronik. Sebagai marketplace terbesar yag dimiliki pemerintah, dengan memasukan produk dalam Katalog Elektronik, maka produk UMKK tersebut akan dilihat oleh 83 Kementerian/Lembaga dan lebih dari 500 Pemerintah Daerah.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
Dia menyebut, pada kuartal III-2020 kontribusi total belanja pemerintah berada di sekitar 15,5 persen atau bahkan bisa sampai 18 persen ke pertumbuhan ekonomi. Angka itu tumbuh atau meningkat tajam dari kuartal II-2020, di mana pada waktu itu pemerintah masih dalam kontraksi karena ada perubahan-perubahan dan akselerasi belanja belum terjadi, akibat adanya WFH.
"Nanti kita lihat angkanya yang tercatat di BPS untuk kontribusi konsumsi pemerintah. Kita juga akan lihat sampai kuartal IV nanti tetap terjaga di sekitar 5 persen growthnya tentu dengan asumsi bahwa seluruh momentum belanja dan eksekusi belanja PEN dan KL tetap terjaga," jelas dia.
Konsumsi Rumah Tangga
Dia menjelaskan, untuk konsumsi rumah tangga sendiri pemerintah masih melihat dalam range dari sisi kuartal III hingga kuartal IV akan mulai dekati titik nol persen.
"Jadi kalau kemarin di kuartal II konsumsi rumah tangga alami kontraksi -5,5 persen sejalan dengan beberapa perbaikan untuk konsumsi diharapkan akan bisa meningkat sehingga bisa dekati 0 persen pada kuartal IV. Di kuartal III masih negatif tapi lebih rendah dibandingkan kuartal II yang capai -5,5 persen," ujarnya.
Secara total, Kementerian Keuangan sendiri tetap melihat keseluruhan tahun masih sama dengan proyeksi-proyeksi yang disampaikan beberapa waktu lalu. Di mana ekonomi nasional pada 2020 berada di minus 0,6 persen hingga minus 1,72 persen. Sementara untuk kuartal III kontraksi adalah dalam range minus 1 persen hingga minus 2,9 persen.
(mdk/idr)