Musim Hujan Bikin Harga Pangan Makin Naik di November 2020
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami kenaikan harga atau inflasi sebesar 0,28 pada November 2020, naik dibandingkan inflasi pada Oktober 2020 sebesar 0,07 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami kenaikan harga atau inflasi sebesar 0,28 pada November 2020, naik dibandingkan inflasi pada Oktober 2020 sebesar 0,07 persen.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, perkembangan tingkat inflasi yang mulai bergerak naik ini salah satunya disebabkan oleh pengaruh cuaca di awal musim penghujan.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa penghargaan terbaru yang diraih BSI? Terbaru, mereka mendapatkan apresiasi sebagai “The Best Financial Performance Bank in 2022 (KBMI 3) Asset > IDR 200 Trillion dan Excellent Financial Performance Bank in 2022” dalam acara Infobank Banking Appreciation 2023 yang diselenggarakan oleh Infobank Media Group dan “The Most Outstanding Bank Syariah” dalam acara Bisnis Indonesia Financial Award 2023.
-
Apa yang dilakukan BULOG untuk menstabilkan harga beras di Indonesia? “Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total per kemarin (14/12) sebanyak 1,1 juta ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil," kata Tomi.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
"Untuk perkembangan tingkat inflasi dari bulan ke bulan maupun dari tahun ke tahun, jadi di awal musim penghujan inflasi berlanjut di bulan November. Jadi memang perlu diwaspadai terkait dengan dimulai musim penghujan, kemudian adanya libur panjang beberapa waktu lalu," ujarnya, Selasa (1/12).
Dia menjelaskan, angka inflasi ke depan akan sangat terpengaruh dari musim hujan. Sebab distribusi barang dari produsen ke konsumen bakal terhambat oleh cuaca serta aliran ombak dan curah hujan yang tinggi.
Pada November 2020, inflasi 0,28 persen disumbang oleh adanya kenaikan harga pangan yang memberikan andil sebesar 0,22 persen. "Untuk makanan dan minuman ini contohnya daging ayam dengan andil 0,08 persen, telur ayam ras, cabai merah," jelasnya.
Selain kelompok makanan dan minuman, inflasi turut dicatatkan oleh sejumlah produk seperti tembakau, pakaian dan alas kaki, perlengkapan peralatan rumah tangga, transportasi, rekreasi, pendidikan, dan penyediaan makanan restoran.
"Kemudian untuk emas perhiasan ini mengalami penurunan harga dengan andil -0,02 persen. Kemudian beras dengan andil -0,01 persen, dan daging sapi dengan andil -0,01 persen atau mengalami deflasi," tutur Setianto.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
BPS Catat Inflasi November 2020 Capai 0,28 Persen
Harga Pangan Mulai Naik, Inflasi November 2020 Diperkirakan Capai 0,18 Persen
Inflasi adalah Kenaikan Harga Barang karena Arus Uang, Ketahui Penyebab dan Jenisnya
Rupiah dan IHSG Ditutup Menguat Terpengaruh Oktober 2020 Alami Inflasi
Harga Beras Premium di Penggilingan Turun Menjadi Rp9.813 per Kg
Kepala BPS: Kenaikan Harga Cabai dan Bawang Merah Karena Faktor Cuaca