Nasib audit Petral tak jelas, janji Jokowi berantas mafia diragukan
"Apakah ini serius Jokowi berantas mafia?" ujar Marwan.
PT Pertamina telah menyelesaikan audit forensik terhadap Pertamina Energy Trading Limited (Petral) sepanjang 1 Juli-30 Oktober 2015. Namun demikian, pemerintah masih belum memutuskan mau dibawa ke mana hasil audit ini.
Direktur IRESS, Marwan Batubara secara tegas meminta Presiden Joko Widodo untuk menepati janjinya saat kampanye sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Di mana Jokowi berjanji akan memberantas mafia minyak dan gas bumi di Indonesia (Migas).
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
-
Bagaimana Pertamina memastikan penyaluran Pertalite tepat sasaran? Pertamina Patra Niaga juga telah mendorong digitalisasi untuk penyaluran BBM Subsidi melalui program Subsidi Tepat. “Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan,” tutupnya.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Apa yang dimonitor Pertamina melalui PIEDCC? Melalui PIEDCC, Pertamina juga mampu memonitor secara real time ketersediaan energi di seluruh wilayah Indonesia dan bisa mengambil tindakan cepat memenuhi kebutuhan energi jika terjadi lonjakan konsumsi BBM dan LPG, atau keadaan darurat seperti bencana alam.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
"Apakah ini serius Jokowi berantas mafia?" tanya Marwan dalam diskusi Energi Kita yang digelar merdeka.com, RRI, IJTI, IKN, DML dan Sewatama di Dewan Pers, Jakarta, Minggu (15/11).
Marwan menilai pemerintahan Jokowi-Jk tak pernah serius memberantas mafia migas. Buktinya, rekomendasi awal yang diajukan tim tata kelola reformasi migas (TTKRM) di bawah naungan Kementerian ESDM yang meminta agar audit Petral hanya dilakukan selama satu tahun terakhir.
Namun, Pertamina setelah berkonsultasi dengan auditor forensik untuk Petral, Kordamentha maka audit menjadi tiga tahun terakhir.
"Kenapa ini satu tahun? Kalau enggak mundur audit forensiknya jadi lima tahun ke belakang. Mungkin (Jokowi) setengah serius," ujar Marwan.
Namun, dia mengapresiasi keberanian presiden untuk melakukan audit forensik terhadap Petral. Walaupun langkah kongkrit tersebut masih belum jelas akan dibawa ke mana.
Sebelumnya, Kementerian ESDM dan Pertamina telah merilis hasil audit forensik yang dilakukan terhadap Petral. Dalam laporannya tersebut, dinyatakan bahwa ada pihak ketiga yang bermain dalam proses tender Petral dan menyebabkan diskon harga yang didapatkan menjadi lebih kecil dari yang seharusnya didapatkan.
(mdk/idr)